LINIKATA.COM, PATI – Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) menegaskan bahwa peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan akan naik secara alami jika iklim usaha perikanan dibina dengan baik dan pelaku usaha diberi ruang untuk tumbuh.
Ketua Umum SNI, Hadi Sutrisno mengaku prihatin atas narasi yang menyalahkan pelaku usaha lantaran target PNBP Rp 12 triliun tak tercapai dan realisasinya hanya Rp 1 triliun rupiah.
“Kami di SNI bukan anti terhadap kontribusi negara. Tapi kami menolak jika dijadikan kambing hitam atas kegagalan sistemik. PNBP tidak bisa dipaksa naik hanya dengan tekanan. Harus dibangun dari regulasi yang jelas, iklim usaha yang kondusif, dan kebijakan yang mendengar nelayan dan pelaku usaha,” tegas Hadi.
Baca juga:
Dia justru menyerukan kepada pemerintah agar membuka ruang dialog yang partisipatif dan transparan dalam menyusun kebijakan strategis sektor kelautan. Termasuk revisi kebijakan PNBP, penataan izin, hingga pemberdayaan nelayan kecil dan pelaku usaha daerah.
“Akar masalahnya bukan di pelaku usaha, tapi di ekosistem kebijakan yang tidak mendukung,” ujar Hadi.
Menurut Hadi, tekanan terhadap pelaku usaha dengan audit dan inspeksi berlebihan bukan solusi. Dia justru berharap pembenahan iklim usaha. Mulai regulasi yang konsisten, kepastian izin, hingga stabilitas harga dan dukungan sarana produksi.
“Iklim usaha yang kondusif akan membuat nelayan dan pelaku usaha tumbuh. Kalau tumbuh, hasilnya naik. Kalau hasil naik, otomatis kontribusi PNBP ikut naik,” lanjutnya.
Para pelaku usaha dan nelayan di berbagai wilayah juga menyuarakan keprihatinan yang sama. Mereka berharap kementerian terkait tidak hanya fokus pada angka penerimaan, namun lebih dulu memperbaiki ekosistem usaha dari hulu ke hilir.
“Kalau usaha lancar, produksi meningkat, pasti negara dapat bagian. Tapi kalau dikejar tanpa diberi nafas, yang rugi semua,” ujarnya. (LK2)
Editor: Ahmad Muhlisin