LINIKATA.COM, PATI – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati akan mendampingi korban dugaan pencabulan oleh Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Jakenan.
Pekerja Sosial (Peksos) Dinsos P3AKB Pati, Muhammad Hafizh, menjelaskan, kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur, apalagi sesama jenis ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Pihak kepolisian diharapkan bisa segera menangani kasus tersebut.
“Dari Dinsos, ini saya melakukan pendampingan untuk pemeriksaan pendampingan sosial. Untuk pendampingan psikologi, nanti akan ada psikolog dari Dinsos,” ungkapnya saat ditemui di Mapolresta Pati, Senin (4/8/2025).
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Jakenan Pati Diduga Cabuli Santri di Bawah Umur
Menurut Hafizh, pihaknya belum melakukan assesment secara mendalam pada korban. Dari pengamatan sekilas, masih ada sesuatu yang masih dipendam dan belum bisa disampaikan oleh korban.
“Untuk ciri-ciri trauma, masih belum bisa dipastikan, karena korban belum bertemu dengan psikolog. Tapi, sekilas terlihat ada trauma dari diri anak. Apakah sebelum ini cenderung atau murung, kan kita belum melakukan assesment,” katanya.
Untuk pendampingan psikolog, lanjut dia, nanti akan ada pemeriksaan yang hasilnya berupa hasil pemeriksaan psikolog yang diterbitkan oleh Dinsos P3AKB Pati. Hasil ini akan digunakan untuk keperluan penanganan kasus.
“Sejak saya bertugas Mei sampai sekarang, baru sekali ini menangani kasus sesama jenis dan korbannya masih di bawah umur,” tandasnya.
Baca juga: Korban Dugaan Pencabulan di Jakenan Pati Alami Trauma, Bahkan Ada yang Linglung
Sebelumnya, pengasuh Ponpes di Kecamatan Jakenan dilaporkan ke Polresta Pati karena diduga melakukan pencabulan pada santrinya yang di bawah umur. Aksi bejat itu dilakukan berulang kali hingga membuat korban trauma.
Modus yang dilakukan terduga pelaku adalah pendisiplinan. Namun, hukumannya justru pelecehan seksual yang dilakukan di dua tempat yaitu kamar pengasuh dan kamar korban. Bahkan, ada aksi yang dilakukan di depan beberapa santri lain. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin