LINIKATA.COM, KUDUS – Puncak serangkaian tradisi buka luwur makam Sunan Kudus, ribuan warga berbagai daerah tumpah ruah berburu nasi bungkus yang dikenal nasi jangkrik. Panitia menyiapkan sebanyak 36 ribu nasi bungkus dibagikan kepada masyarakat.
Pantauan di lokasi, sejak Minggu (6/7/2025) pagi, ribuan warga dari berbagai daerah terlihat sudah memenuhi kawasan Masjid dan Makam Sunan Kudus di Kecamatan Kudus, Jawa Tengah.
Banyaknya warga mencari nasi berkah dari serangkaian kegiatan buka luwur Sunan Kudus, membuat petugas keamanan harus ekstra mengatur akses masuk agar tidak terjadi keributan.
Baca juga: Madrasah Salafiyah Kajen Telaah Kitab Karya KH Muhibbi Hamzawi tentang Akhlak
Pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Denny Nur Hakim, mengatakan, kegiatan turun temurun sejak ratusan tahun silam merupakan bentuk penghormatan dan meneladani jejak Syech Ja’far Sadiq atau dikenal Sunan Kudus. Dimana panitia menyiapkan 36 ribu nasi bungkus.
“Kita menyiapkan berkat bungkusan itu sebanyak 36 ribu lebih. Ini merupakan tradisi masyarakat Kudus turun temurun sejak ratusan tahun untuk menghormati Sunan Kudus,” kata Denny Nur Hakim
Momen kali ini panitia menyembelih 19 ekor kerbau dan 70 ekor kambing untuk dibagikan kepada masyarakat dalam nasi jangkrik tersebut.
Tradisi buka luwur Sunan Kudus menjadi agenda tahunan yang dinanti masyarakat dari Kudus dan sekitarnya yang berlangsung setiap 10 Muharam untuk berharap berkah dari Sunan Kudus dengan berburu nasi jangkrik, yang merupakan nasi daging yang dibalut daun jati.
Baca juga: Bupati Pati Siapkan Pendopo Kemiri Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Wati, salah seorang warga Jepara, mengaku rela bermalam Masjid Menara Kudus di demi berharap berkah Sunan Kudus. Dia antre sejak pukul 05.00 WIB, agar dapat kebagian nasi jangkrik untuk dimakan bersama anggota keluarga di rumah nantinya.
“Saya dari Jepara datang ke sini sejak semalam jam 12. ya ngalap barokahnya mbah sunan saja. Saya antre jam 5, habis subuhan. Kesini sama suami, anak dan adik-adik,” Ujar Wati. (LK6)
Editor: Ahmad Muhlisin