LINIKATA.COM, PATI – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Luky Pratugas Narimo membenarkan adanya pergantian obat Antiretroviral (ARV) yang memicu efek samping bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Semula, obat ARV berjenis Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir (TLD) diganti menjadi Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz (TLE) karena stok kosong.
Ada bermacam efek samping yang dirasakan ODHA di Kabupaten Pati akibat pergantian satu salah jenis obat itu, dari mulai alami mual hingga gatal-gatal.
“Ini kita diskusikan dengan teman-teman di P2B. Karena terus terang yang jenis TLE ini punya efek samping yang lebih daripada TLD,” kata dia saat ditemui di kantornya, Selasa (1/7/2025).
Baca juga: Obat ARV Diganti, Ratusan ODHA di Pati Disebut Alami Mual hingga Gatal-Gatal
Luky menyebut, selama ini daerah memang bergantung stok obat ARV jenis TLD dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI). Sehingga, jika kosong, daerah tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kebetulan yang TLD ini kosong. Karena kita bergantung dari droping pusat. Dari Kemenkes sudah kita upayakan komunikasi tapi memang tidak ada karena refocusing (anggaran) itu,” ujarnya.
Ia mengaku, Dinkes Pati akan berupaya mencari solusi mengatasi persoalan tersebut. Pihaknya akan dengan berkoordinasi dengan daerah lain untuk menanyakan stok obat ARV jenis TLD.
“Coba kita carikan solusi yang lain supaya ARV jenis TLD ini kita relokasi. Mungkin dari Kabupaten lain,” terangnya.
Baca juga: Dinkes Pati Ungkap Penderita HIV/AIDS Capai 1.447 Orang
Sedangkan terkait jumlah pengidap HIV/AIDS yang terkena efek samping pergantian obat ARV, Dinkes Pati belum mengetahui data pastinya.
“Belum tahu. Mungkin dari teman-teman pendamping yang lebih tahu yang mengkonsumsi jenis TLE,” pungkas Luky. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin