LINIKATA.COM, PATI – Rapat Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati Sudewo berubah ramai saat tiba-tiba beberapa orang dari Masyarakat Pati Bersatu (MPB) merangsek ke depan dan memberikan obat masuk angin pada anggota pansus, Irianto Budi Utomo.
Kejadian itu terjadi usai Rapat Pansus dengan menghadirkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati, Luky Pratugas Narimo, Kamis (28/8/2025). Warga memberikan obat dalam bentuk kalung karena menduga politisi Partai Gerindra itu sedang “masuk angin”.
“Kami lihat tadi Irianto dari Partai Gerindra kayaknya dalam Pansus tadi sedang mengalami gejala masuk angin. Maka kami berikan obat masuk angin supaya tidak masuk angin,” kata Koordinator MPB, Teguh Istiyanto di Ruang Banggar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati.
Baca juga: Terungkap, Sudewo Ternyata Baru Temui PCNU Pati Usai Umumkan 5 Hari Sekolah
Namun, Teguh tak menjelaskan maksud penyebutan “masuk angin” dalam momen itu. Ia hanya berharap tak ada anggota pansus yang “masuk angin”.
“Harapannya kalau memang anggota pansus tersebut itu menderita gejala “masuk angin”, nanti kita tetap mengawal dan menyediakan obat masuk angin. (Indikasinya) dari tutur katanya agak serak-serak basah,” ujarnya.
Sementara itu, Irianto Budi Utomo mengaku kaget saat diberi obat masuk angin. Ia menyebut tak paham maksud dari aksi itu.
“Kaget ketika didatangi mau dikasih kalung tolak angin. Kebetulan tolak angin tadi ada yang bocor malah kotor. Makanya saya menolak. Artinya apa saya tidak tahu,” ungkapnya.
Baca juga: Masjid Baitunnur Susul Renovasi 15 Proyek Insfratruktur yang Dibatalkan Pemkab Pati
Irianto mengaku, sebagai perwakilan Partai Gerindra yang mengusung Bupati Pati Sudewo, pihaknya tetap menghargai berjalannya pansus. Menurutnya, pansus ini adalah aspirasi masyarakat.
“Gerindra sendiri juga mengusulkan tentang dibentuk hak angket. Pansus dibentuk itu dari aspirasi. Pansus berdiri objektif. Artinya tidak condong sana tidak condong sini. Pansus dibentuk untuk menggali informasi yang didapat dari dinas yang ada,” tuturnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin