LINIKATA.COM, PATI – Era kolonial Belanda yang sangat panjang meninggalkan banyak jejak sejarah di Kabupaten Pati. Zaman itu memberikan dampak cukup besar dan peninggalannya ada yang masih bermanfaat hingga kini.
Sejarawan muda Pati, Ragil Haryo, menyebut, ada cukup banyak peninggalan Belanda yang masih tersisa hingga saat ini, seperti sejumlah bangunan maupun Waduk Gembong dan Waduk Gunung Rowo yang masih digunakan hingga saat ini.
Selain itu, Ragil juga mengungkapkan masih ditemukan makam para tokoh Belanda, seperti makam Willem Herman Vrijburg Van Der Hell yang ada di Desa Growong Kidul, Kecamatan Juwana. Makam itu ditemukan dalam bentuk makam obelisk.
Baca juga: Disporabudpar Data 12 Objek Diduga Cagar Budaya di Grobogan
Willem Herman diketahui merupakan pejabat penting di Juana yang meninggal tanggal 4 September 1904. Ragil menyebut tokoh itu pernah menjabat sebagai Controlleur klas 2 di wirosari dan residen di Semarang. Berita kematiannya ditulis tanggal 12 September 1904 di koran De Locomotief.
“Makam Belanda di Pati memang sudah sangat sulit ditemukan karena banyak yang beralih fungsi,” imbuhnya.
Tak hanya pada bentuk bangunan, pria yang juga guru di SMA Negeri 2 Pati ini menyebut banyak berdampak pada perkembangan peradaban. Misal di bidang pemerintahan, Ragil menyebut terjadi perubahan administratif dari sistem Mataram Islam ke dalam bentuk kolonial, yakni dengan munculnya desa dan kecamatan.
“Saat itu, Bupati Pati merupakan pegawai Belanda di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels,” terangnya.
Ragil bahkan menyebut ada perubahan geopolitik, seperti Desa Tenggeles yang dulunya masuk ke Pati berganti masuk wilayah Kudus.
Baca juga: Festival Lamporan 2025: Gali Potensi Wisata Budaya yang Besar di Soneyan Lewat Dialog
“Desa Prawoto yang dulu wilayah Kudus ganti masuk ke Pati,” ungkapnya.
Sementara di bidang Ekonomi, terlihat dari berdirinya tiga pabrik gula. Selain pabrik gula di Trangkil dan Pakis yang masih bertahan hingga saat ini, dulunya juga ada pabrik gula Langse.
“Juwana dulunya juga menjadi pintu gerbang masuknya opium ke Pulau Jawa. Ditandai juga dengan opiumverkooplast di beberapa wilayah yang terdapat di dekat industri perkebunan,” imbuhnya. (LK2)
Editor: Ahmad Muhlisin