LINIKATA.COM, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) mengajukan tambahan kuota solar kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Mengingat, November ini kuota solar tinggal 20 persen dan sempat membuat keberadaanya langka di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagperin Pati, Indyah Tri Astuti, mengatakan, pengajuan ini dilakukan menyusul laporan penyaluran dari SPBU yang menunjukkan bahwa kuota solar di daerah tersebut hampir habis.
“Kami sudah berupaya mengajukan penambahan kuota menjelang akhir tahun. Tapi untuk realisasi masih menunggu keputusan dari BPH Migas,” jelas Indyah saat dihubungi awak media, Rabu (19/11/2025).
Baca juga: Konsumsi Tinggi, Kuota Solar di Pati Tinggal 20 Persen
Menurutnya, kuota solar yang tersedia hampir melampaui batas pemakaian. Dari kuota tahun ini sebanyak 155.000 kiloliter, persediaan kini tinggal 31.000 kiloliter. Saat ini, pihaknya masih menghimpun laporan penyaluran hingga akhir Oktober untuk memastikan data kebutuhan yang akurat.
“Kuota yang ada hampir melebihi batas pemakaian. Kami masih merekapitulasi laporan terbaru, karena batas penyampaian laporan itu sekitar tanggal 15-an. Jadi angka pastinya belum bisa kami sampaikan,” terangnya.
Indyah menambahkan, pengajuan tambahan kuota diharapkan segera disetujui agar pasokan solar di lapangan kembali stabil dan tidak menimbulkan kelangkaan yang berlarut.
“Kami sudah mengusulkan, sekarang tinggal menunggu proses di BPH Migas. Harapannya tidak ada keterlambatan supaya pasokan solar kembali stabil,” paparnya.
Baca juga: Baru Selesai Diperbaiki, Tanggul Sungai di Ketitangwetan Pati Rusak Lagi
Sementara itu, Ketua Paguyuban SPBU Kabupaten Pati, Eko Kuswanto, mengungkapkan, sejumlah SPBU di wilayahnya mengalami penurunan stok solar secara drastis menjelang akhir tahun. Akibatnya, sekitar 15 SPBU sempat kehabisan pasokan, memicu keluhan dari masyarakat pengguna.
“Banyak SPBU di Kabupaten Pati yang hari ini mengalami kendala kiriman solar. Stok akhir tahun di Desember ini sangat berkurang, sangat minim. Karena perhitungannya kurang, banyak SPBU yang tidak dikirim,” ujarnya.
Maka dari itu, Eko berharap pengajuan tambahan kuota dari Disdagperin dapat segera direspons oleh BPH Migas, agar distribusi solar kembali lancar dan kebutuhan masyarakat tidak terganggu. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














