LINIKATA.COM, PATI – Kepala Desa Dengkek, Muhammad Kamjawi mengaku tak sengaja menggelapkan dana proyek pembangunan Gedung Serbaguna Rp345 juta pada 2024 lalu. Hal itu ia ungkapkan saat menemui awak media usai audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Pati, Selasa (18/11/2025).
Kamjawi pun mengaku sudah mengembalikan dana proyek tersebut pada Februari 2025 lalu. Pengembalian itu sudah diberitahukan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
”Gini ya, waktu pengembalian kas desa itu sebetulnya juga kita sudah utarakan sama BPD. Waktu itu ya, itu saya mengembalikan. Terus saya mendapat surat dari Inspektorat, Pak Camat itu undang semua BPD di Kecamatan. Sudah diutarakan. Lha ini sudah saya kembalikan,” ujar Kamjawi.
Baca juga: Warga Adukan Dugaan Korupsi Kades Dengkek ke DPRD Pati
Ia pun mengaku mendapatkan teguran dari Bupati Pati Sudewo terkait kasus ini. Dirinya mengaku tak sengaja menggelapkan uang proyek senilai Rp345 juta tersebut.
”Ya itu tidak disengaja mas. Karena ada tukang yang tidak masuk. Itu kan karena kaitan dengan bangunannya belum selesai, kan. Jadi belum selesai dari tahun 2024 ke 2025. Masih ada tukang itu mas, cuma harus diskors semua dari aliansi itu, tidak boleh terus dikerjakan, terus tukangnya yang masih di situ, disuruh pulang,” ungkap dia.
Ia mengaku tak menggelapkan uang secara langsung. Hanya saja proyek Gedung Serbaguna yang dianggarkan sekitar Rp600 juta tak kunjung kelar meskipun tahun anggaran sudah selesai.
”Nggak berupa uang secara langsung, cuma bangunan belum selesai. Mau diselesaikan tapi sudah masuk tahun berikutnya. Nggak boleh melanjutkan sebelum diaudit. Itu gedung serbaguna,” kata dia.
Baca juga: Bersedia Rekonsiliasi dengan Botok Cs, Sudewo Minta Syarat Ini
Setelah diaudit oleh Inspektorat terdapat kerugian negara hingga Rp 345 juta. Kades pun diberikan waktu 60 hari untuk mengembalikan dana tersebut. Menurutnya, permasalahan ini sudah kelar lantaran dirinya sudah mengembalikan dana tersebut.
”Yang jelas semua sudah diintervensi. Sudah selesai. Nah anggaran semua itu sekitar Rp600 juta. Yang dikembalikan Rp345 juta. Yang Rp345 juta itu untuk pembuatan gedung serbaguna, untuk lapangan badminton. Sudah selesai,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














