LINIKATA.COM, JEPARA – Dari tangan-tangan ulet para ibu rumah tangga di Kabupaten Jepara, lahir puluhan kilogram keripik singkong setiap harinya. Di balik kesuksesan industri rumahan itu, ada sosok perempuan tangguh bernama Siti Kunsururoh, yang tak hanya menggerakkan ekonomi keluarga, tapi juga memberdayakan puluhan janda di desanya.
Dengan penuh semangat, mereka mengupas dan mengiris singkong markonah untuk diolah menjadi keripik singkong khas Jepara.
Singkong yang dikenal memiliki rasa pahit dan mengandung racun ini harus direndam selama dua hari dua malam sebelum direbus dan dijemur.
Baca juga: Selain Jual Sate, Warung di Gabus Pati Ini juga Ajari Bisnis Kambing dan Kuliner
Proses panjang ini dilakukan di rumah Siti Kunsururoh, pemilik industri rumahan Keripik Singkong yang telah berdiri sejak dua dekade lalu.
Dalam sehari, usaha rumahan ini mampu memproduksi 100 kilogram keripik singkong, baik mentah maupun siap makan.
Produk mereka kini tak hanya dijual di sekitar Jepara, tapi juga sudah merambah ke berbagai daerah di Jawa Tengah.
Meski sudah berjalan puluhan tahun, Siti mengaku masih terkendala modal usaha. Setiap hari, ia membutuhkan dana sekitar Rp10 juta untuk operasional, sementara pembelian bahan baku saja mencapai satu juta rupiah per hari.
Siti sempat mencoba mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR), namun pengajuannya ditolak. Kendati begitu, semangat Siti tak pernah padam. Ia terus memutar roda produksi demi membantu para ibu rumah tangga di desanya agar tetap memiliki penghasilan.
“Alhamdulillah sehari bisa produksi 100 kg, tetapi saya terkendala modal, Mas. Saya pernah mengajukan KUR tapi syaratnya tidak mudah dan ditolak jadi mau muter susah,” Kata Siti Kunsururoh, Selasa (28/10/2025)
Salah satu karyawan, Nisa, mengaku meski upah menjemur keripik singkong tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan dirinya tetap bersyukur masih ada pemasukan. Setiap hari dia dan 19 temanya diupah Rp20 ribu.
Baca juga: Siapa Sangka Bunga Kopi Ternyata Bisa Dibuat Jadi Teh Beraroma Wangi
“Saya senang mas masih bisa bekerja, walaupun upahnya sedikit tapi bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga,” ungkap Nisa.
Dari dapur sederhana di Jepara, Siti membuktikan bahwa ketekunan dan kepedulian sosial bisa menjadi kunci kemandirian ekonomi. Lewat usaha kecilnya, ia bukan hanya mengubah singkong menjadi keripik, tapi juga mengubah nasib puluhan perempuan agar tetap kuat dan berdaya. (LK4)
Editor: Ahmad MuhlisinÂ
 
			 
                                
 
                                
 
							











