LINIKATA.COM, REMBANG – Desa Wisata Sendangasri, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, berhasil masuk 30 besar ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025. Khusus kategori Desa Wisata, Sendangasri masuk 15 besar nominasi terbaik.
Penghargaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini diikuti lebih dari 6.000 desa wisata di seluruh Indonesia. Ada empat kategori penilaian, yakni Desa Wisata, Daya Tarik Wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan Toilet Terbaik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Mutaqqin, menyampaikan, Sendangasri bersaing di kategori Desa Wisata bersama 14 desa lainnya. Adapun kategori Pokdarwis diikuti enam peserta, Daya Tarik Wisata enam peserta, dan Toilet Terbaik tiga peserta.
Baca juga: Laesan dari Lasem Akan Tampil di TMII, Angkat Warisan Budaya Rembang
Beberapa hari lalu, tim juri melakukan peninjauan langsung ke Sendangasri untuk memverifikasi data yang telah dikirim, menilai potensi, serta melihat penerapan program sesuai indikator penilaian.
“Kami kemarin mendampingi tim juri untuk visitasi, mencocokkan antara data, dokumen, video yang dikirim dengan kondisi riil. Nanti dikompilasi data yang ada, 15 besar itu akan diambil 5 terbaik,” ungkapnya.
Desa yang masuk 15 besar kategori Desa Wisata akan diundang menghadiri acara penganugerahan WIA 2025. Terkait lokasi acara, panitia masih menunggu informasi lebih lanjut.
Sebelumnya, Sendangasri berhasil dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik tingkat Jawa Tengah tahun 2025. Namun, WIA merupakan ajang berbeda dan bukan kelanjutan dari lomba desa wisata tingkat provinsi.
Baca juga: Rembang Tempati Posisi 4 Besar Daerah Penghasil Anak Sapi di Jateng
“Ketika kami mengirimkan desa Sendangasri mewakili Kabupaten Rembang untuk lomba desa wisata tingkat Jawa Tengah, kita juara 1. Dan berbarengan dengan itu kita juga mengirimkan dokumentasi ke Kementerian Pariwisata, jadi ini tidak kok juara satu maju ke nasional, ini event yang berbeda,” jelasnya.
Sendangasri dikenal memiliki inovasi wisata berbasis pelestarian budaya lokal. Desa ini menawarkan edukasi seni (tari, karawitan, pewayangan), kerajinan (anyaman ekrak, tali, gerabah, batik tulis Lasem), serta kuliner khas. (LK8)
Editor: Ahmad Muhlisin