LINIKATA.COM, KUDUS – Polytron Superliga Junior 2025 menghadirkan ratusan atlet mancanegara di GOR Djarum, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Kompetisi tersebut mengusung sistem pertandingan beregu ala Thomas Cup dan Uber Cup, sehingga para atlet badminton muda bisa mengasah mental untuk main tim.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, tak mudah untuk bertanding di kejuaraan beregu ala Thomas Cup dan Uber Cup ini. Sebab, selama bertanding dibutuhkan sebuah perjuangan, semangat dan kerja sama tim yang baik.
“Sistem ini yang menjadikan turnamen ini unik dan hanya di Indonesia, Kudus yang digelar. Selain di Indonesia, tidak pertandingan turnamen beregu di kelompok umur seperti ini. Dan ini menarik bagi klub-klub mancanegara,” ujar Yoppy.
Baca juga: Persipa Mulai Buru Pemain Meski Regulasi dan Jadwal Liga 3 Belum Jelas
Dalam kompetisi yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Polytron ini, pihaknya mempertandingkan delapan kelompok umur, yaitu U13, U15, U17, dan U19.
“Mereka sudah teruji sejak di kelompok umur bermain secara beregu, dengan segala presure dan tantangannya,” kata dia.
Ratusan atlet itu datang dari delapan negara, yaitu Indonesia, Polandia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, China Taipei, Thailand dan Filipina. Sementara Vietnam dan Selandia Baru urung tampil karena khawatir akan keamanan di Indonesia.
“Tapi meski mereka memutuskan mundur dari turnamen, kami terus kirimi update pertandingan. Hal ini sekaligus untuk meyakinkan, bahwa Indonesia aman dan turnamen bisa digelar,” ungkapnya.
Kompetisi mendatang, lanjut Yoppy, Polytron Superliga Junior akan mengundang klub-klub badminton raksasa dari Negara China, Jepang, dan India. Niat tersebut pun telah dikoordinasikan dengan mantan atlet nasional yang kini melatih klub badminton di China, yaitu Alvent Yulianto Chandra.
“Kami sudah koordinasi dengan Alvent, dan mereka tertarik. Tahun depan akan kirim tim U-17 dan U-19. Kami juga tawarkan untuk ikut juga di U-15,” kata Yoppy.
Baca juga: PBSI Pati Loloskan 4 Wakil ke Porprov Jateng 2026
Sementara tujuan dari Polytron Superliga Junior ini, dalam rangka mengenalkan atmosfer pertandingan beregu kepada para pemain muda. Menurutnya, pengalaman bertanding dalam format beregu sangat krusial, dalam rangka pengembangan mental atlet.
Soal perluasan kategori usia, pihaknya menyebut pengembangan sistem even serupa yang digelar di Magelang tahun lalu yang hanya mengusung empat nomor kompetisi. Mengingat hanya memiliki lima lapangan.
Dipindah di Kudus yang memiliki 12 lapangan, cukup untuk empat kategori usia. Kalau diadain di Magelang yang lapangannya cuma lima, tidak memungkinkan lagi,’’ pungkasnya. (LK9)
Editor:Â Ahmad Muhlisin