LINIKATA.COM, KUDUS – Pameran Puisi Rupa Ngangsu Banyu 2025 dengan tema “Gunung Lan Ombak” mendapat antusias luar biasa dari masyarakat. Pengunjungnya tak hanya para pelaku dan penikmat seni saja, tapi juga pelajar dan masyarakat umum. Pameran terbuka untuk umum hingga satu bulan ke depan dan tidak dipungut biaya masuk.
Pameran Puisi Rupa bertajuk “Teks Merupa, Merupakan Teks” dibuka pada Jumat (29/8/2025) di Rumah Khalwat Balai Budaya Rejosari (RKBBR) Kudus. Ada 50 gambar maupun lukisan karya Putut Pasopati yang berdampingan dengan puisi-puisi Arif Khilwa dan Aloeth Pati. Selain itu terdapat pula berbagai instalasi serta mini museum petani tambak yang estetik.
Pameran tersebut dibuka dengan performance art Siwi Agustina yang merupakan interpretasi puisi “Tempat Sampah Dunia” yang dibacakan Arif Khilwa dengan iringan musik para seniman Pati.
Baca juga: Jaga Warisan Leluhur, Prosesi “Ngangsu Banyu” di Rejosari Kudus Hadirkan Pameran Puisi Rupa
Konseptor Ngangsu Banyu 2025, Asa Jatmiko mengatakan, seluruh karya yang tersaji dalam pameran adalah potret kehidupan pesisir pantura.
“Pameran Puisi Rupa adalah satu bentuk bagaimana berkesenian ini bisa menyatu dengan masyarakat pantura khususnya Muria Raya,” ujar dia dalam rilisnya, Minggu (31/8/2025).
Sementara itu, Romo Sumargo mengungkapkan benang merah antara kondisi dan realitas masyarakat dengan kegiatan tersebut.
“Lewat karya seni seperti ini, kita bisa merasakan semangat dan identitas bangsa di tengah kondisi masyarakat yang memang sedang prihatin. Maka acara Ngangsu Banyu dan Pameran Puisi Rupa ini semoga menjadi berkat kita semua dan sebagai semangat dalam terang,” ujar Romo Sumargo dalam sambutannya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin