LINIKATA.COM, PATI – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Bupati Pati Sudewo dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu (27/8/2025) besok.
Meski terbuka kemungkinan Sudewo ditetapkan tersangka sebelum aksi demontrasi di depan Gedung Merah Putih pada 2 September 2025, Masyarakat Pati Bersatu memastikan akan tetap berangkat ke Jakarta.
“Kita tetap akan berangkat ke KPK, menunjukkan keseriusan kita,” tegas salah satu Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Mulyati, saat ditemui di Posko Donasi, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Jelang Pemeriksaan di KPK, ke Mana Bupati Pati Sudewo?
Sampai Senin (25/8/2025), pihaknya sudah menerima donasi sebesar Rp160.925.999, atau bertambah Rp12.300.000 dari hari sebelumnya senilai Rp148.625.999. Donasi ini dihitung dan diumumkan setiap pergantian hari.
“Donasi ini masih akan terus berlangsung sampai keberangkatan ke Gedung KPK di Jakarta,” beber dia.
Menurut Mulyati, jumlah tersebut memang baru separuh dari target Rp300 juta. Sedangkan waktu pengumpulan donasi masih enam hari lagi. Jika target tercapai, nominal tersebut bisa untuk memberangkatkan 1.000 massa yang rencananya berangkat pada Senin (1/9/2025).
“Mudah-mudahan dapat. Tapi, kita sudah aman di 10 bus (500 orang). Rp 160 juta itu insyaAllah aman untuk 10 bus,” katanya.
Baca juga: Bupati Sudewo Batalkan Kenaikan PBB-P2, Belasan Proyek di Pati Gagal Dikerjakan
Mulyati menegaskan, pihaknya akan transparan mengelola hasil donasi masyarakat dari berbagai kecamatan itu. Bentuknya melalui laporan pertanggungjawaban yang akan disiarkan melalui berbagai platform media sosial dan media massa.
“Di akhir kita tetap akan bertanggungjawab untuk semua donasi ini, karena, kan ini uang masyarakat semua. Nggak mau, ya, ada curiga-curigaan begitu. Nanti kita live, di pers juga, kita buatkan file besar (yang dipasang) di sini,” ungkap Mulyati. (LK1)
Editor: Ahmad MuhlisinÂ