LINIKATA.COM, PATI – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sukolilo menggelar demonstrasi di Balai Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (11/12/2025). Mereka menuntut transparansi anggaran proyek desa yang diduga dimark-up oleh Kepala Desa Sukolilo, Ahmad Amirudin.
Mereka datang dengan membawa berbagai spanduk dan tulisan dan melakukan orasi untuk menyampaikan kegelisahan dan dugaan kurang transparannya pemerintah desa.
Usai orasi, puluhan massa kemudian melakukan audiensi dengan Kades, Camat Sukolilo, Andrik Sulaksano, dan Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan.
Baca juga: Diduga Korupsi Rp345 Juta, Kades Dengkek Pati Ngaku Tak Sengaja
Koordinator Aksi, Suyono, mengatakan, pihaknya minta kepada Pemdes untuk mengelola Dana Desa (DD) dengan amanat dan dengan semestinya untuk kesejahteraan masyarakat. Pihaknya tidak mau proyek yang bersumber dari DD tidak digunakan sesuai aturan.
”Kita sebagai masyarakat menuntut pemdes untuk lebih transparan dalam pengelolaan dana desa. DD bersumber dari APBN, APBN itu dari uang kita, uang rakyat. Jadi kami sebagai masyarakat mempunyai hak untuk mengawasi,” tegasnya.
Menurutnya, dalam audiensi itu muncul dugaan dana sejumlah proyek dimark-up, salah satunya proyek perbaikan jembatan. Dalam proyek itu, terdapat sejumlah perubahan spesifikasi bahan dari Rencana Anggaran Belanja (RAB) sebelumnya.
Apalagi proyek yang membuat jembatan lebih tinggi daripada jalan tersebut tak menganggarkan betonisasi penghubung jembatan dan jalan. Hal ini pun menjadi pertanyaan warga.
“Setelah kita audiensi ada beberapa temuan yang perlu dibenahi. Ada dugaan mark-up jembatan, yang penting kita pantau agar sesuai dengan RAB-nya,” tandas dia.
Baca juga: Kades Asempapan Pati Didemo Warga, Dituntut Lengser Karena Arogan
Sementara itu, Kades Sukolilo Ahmad Amirudin membantah adanya mark-up proyek yang menghabiskan anggaran Rp230 juta tersebut. Dia menegaskan proyek jembatan di wilayahnya sudah sesuai spesifikasi.
Namun, dirinya mengakui adanya perubahan dari RAB awal, mulai dari ketebalan jembatan hingga material. Menurutnya, perubahan tersebut sudah kesepakatan warga. Selain itu, ia berjanji bakal mengecor akses penghubung jembatan dan jalan dalam waktu dekat.
”Dalam RAB ndak ada pengecoran jembatan. Sumber dana dari DD Rp230 juta belum dipotong PPN/PPH. Tidak ada mark-up. Kami mengubah juga berkonsultasi dengan kecamatan,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














