LINIKATA.COM, PATI — Harga ikan bandeng di Kabupaten Pati melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, harganya sudah mencapai Rp26 ribu per kilogram.
Penjual ikan bandeng di Pasar Porda Juwana, Sudarso, mengatakan, kenaikan harga ini dipicu oleh menurunnya pasokan dari petani tambak, yang banyak beralih ke produksi garam selama musim kemarau.
Di Pasar Porda Juwana, harga kulakan ikan bandeng yang sebelumnya berkisar antara Rp18.000 hingga Rp19.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 23.000 hingga Rp24.000 per kilogram.Kenaikan ini mendorong harga jual yang kini tembus Rp26.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Kakao Kering di Pati Anjlok, Cuma Rp40 Ribu Sekilo
“Sejak pertengahan Agustus kemarin pasokan mulai menurun. Banyak petani yang ubah tambaknya jadi tambak garam, jadi stok bandeng berkurang,” ujar dia, Jumat (17/10/2025).
Menurut Sudarso, meski harga naik, minat konsumen terhadap ikan bandeng tidak berkurang. Justru menjelang akhir tahun, permintaan biasanya semakin meningkat, terutama dari daerah yang memasok kebutuhan pasar dan rumah makan.
Kondisi ini membuat para pedagang harus memutar otak untuk tetap memenuhi permintaan pelanggan dari berbagai daerah seperti Cirebon, Solo, Ambarawa, hingga lokal Pati.
“Kadang saya harus cari ikan langsung ke petambak atau bahkan ambil dari luar daerah. Mau bagaimana lagi, permintaan tetap banyak,” ujarnya.
Sudarso menambahkan, fenomena peralihan fungsi tambak ikan menjadi tambak garam memang sudah menjadi hal lumrah di wilayah pesisir Pati setiap musim kemarau.
“Produksi garam dianggap lebih menjanjikan karena cuaca panas memudahkan proses kristalisasi garam, sedangkan air tambak yang dangkal menyulitkan budidaya ikan,” katanya.
Baca juga: Harga Garam Tinggi, tapi Hasil Panen di Pati Malah Turun Drastis
Namun, kondisi ini berdampak langsung terhadap stabilitas harga ikan bandeng di pasaran. Jika musim hujan belum segera tiba, bukan tidak mungkin harga bandeng akan terus merangkak naik dalam waktu dekat.
“Kondisi seperti ini masih terjadi hingga bulan depan. Mungkin sampai bulan depan seperti ini baru berakhir,” pungkasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











