LINIKATA.COM, PATI – Umur tak menghalangi warga lanjut usia (lansia) di Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati untuk menuntut ilmu. Setelah melewati pendidikan selama satu tahun, 49 lansia resmi dinyatakan lulus dan menjalani wisuda di Kantor Kecamatan Juwana, Selasa (14/10/2025).
Suasana prosesi wisuda kedua Sekolah Lansia Desa Bajomulyo itu berlangsung khidmat dan penuh kehangatan. Mereka tampak menggunakan baju toga layaknya wisudawan di perguruan tinggi. Tak hanya itu, prosesinya juga sama persis dengan lulusan sarjana.
Selain acara inti, para lansia juga menampilkan berbagai hiburan yang membuat suasana makin semarak. Mereka tampak tampil percaya diri di atas panggung, ada yang membaca puisi, hingga mempersembahkan paduan suara.
Baca juga: Banyak Permintaan, tapi Pemkab Pati Baru Bisa Sediakan Satu Bus Sekolah
Ketua Kelas Sekolah Lansia, Sri Hartini, menyampaikan, total ada 100 lansia yang mengikuti program tersebut. Untuk tahun ini ada 50 orang yang dinyatakan lulus. Sebanyak 49 hadir langsung dan satu orang sedang melaksanakan umrah.
“Lulusan sekolah lansia ini mendapat gelar SLT (Sarjana Lansia Tangguh) sebagai simbol bahwa mereka tetap aktif, sehat, dan produktif meski usia tak lagi muda,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, mengatakan, kegiatan sekolah lansia merupakan bagian dari program Lansia Berdaya (Sidaya) yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Program ini bertujuan agar para lansia tetap sehat, aktif, bahagia, dan bisa terus bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Baca juga: Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Sekolah Bisa Buka Dapur Sendiri
Berdasarkan catatan Dinsos P3AKB Pati, saat ini sudah ada empat sekolah lansia yang aktif, yakni dua di Kecamatan Pati, satu di Juwana, dan satu di Trangkil. Kegiatan di sekolah lansia meliputi pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, pengembangan bakat, hingga kegiatan sosial dan hiburan. Mereka mengikuti sekolah sebulan sekali.
“Dengan adanya sekolah lansia, kami berharap para orang tua yang sudah lanjut usia tidak merasa kesepian atau terpinggirkan,” jelasnya.
Salahs atu wisudawan, Sulimah (74) mengaku sangat bahagia bisa mengikuti sekolah lansia. Ia merasa kehidupannya kini lebih berwarna. Dia juga senang karena bisa berkumpul dengan teman-teman seusainya.
“Bersyukur diberikan panjang umur dan sehat. Kami diajari nyanyi, senam, dan kegiatan lain. Badan jadi lebih segar, hati juga senang,” tuturnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











