LINIKATA.COM, PATI – Camat Tayu, Imam Rifai dan Kapolsek Tayu, AKP Aris Pristianto menegaskan komitmennya untuk menolak aksi premanisme. Pernyataan itu mereka sampaikan saat menemui massa demonstrasi dari Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (Kompres) di Alun-Alun Tayu, Kabupaten Pati, Senin (6/10/2025).
Seratusan massa tersebut menggelar aksi solidaritas kepada sejumlah pentolan Masyarakat Pati Bersatu (MPB) yang menjadi korban pengeroyokan dan pembakaran rumah pada Kamis dan Jumat (2-3/10/2025) lalu. Massa menuntut para pelaku segera ditangkap.
Kapolsek Tayu, AKP Aris Pristianto, memastikan bahwa aksi damai yang digelar di Alun-Alun Tayu berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif. Ia juga menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk selalu mengawal dan mengamankan setiap penyampaian aspirasi masyarakat sesuai koridor hukum.
Baca juga: Warga Pati Tuntut Polisi Tangkap Pengeroyok dan Pembakar Rumah Koordinator MPB
“Kami dari kepolisian berkomitmen sejak awal untuk mengawal dan mengamankan aksi atau aspirasi dari masyarakat. Tuntutan yang disampaikan akan segera kami teruskan kepada pimpinan dan pasti ditindaklanjuti. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, kita negara hukum, semua berdasarkan hukum,” tegasnya.
AKP Aris juga mengingatkan warga agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan kedamaian antarwarga demi terciptanya situasi yang aman dan tenteram di wilayah Tayu dan sekitarnya.
“Pesan kami, jangan mudah terprovokasi, jangan ikut hal-hal yang belum tentu benar. Kalau ada informasi, silakan dikomunikasikan dengan pihak yang berwenang. Saya yakin semuanya untuk kebaikan Kabupaten Pati, khususnya Kawedanan Tayu agar tetap aman, tenteram, dan kondusif,” paparnya.
Camat Tayu, Imam Rifai, menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menolak segala bentuk premanisme dan mengajak masyarakat menjaga kedamaian serta persatuan di Kabupaten Pati.
“Apapun koreksi dan masukan dari masyarakat adalah hak yang harus kita dukung, karena Indonesia dan Kabupaten Pati adalah milik kita bersama. Kami menolak premanisme. Apapun premanisme. Kita (tegaskan) tidak ada intimidasi kepada siapapun,” tutur Camat Tayu.
Baca juga: Ada Upaya Adu Domba Pati Utara vs Selatan, Orator Demo: Jangan Sampai Terprovokasi
Ia pun meminta masyarakat untuk menjaga persatuan dan perdamaian. Dirinya tak mau adanya narasi pemecah belah di Kabupaten Pati.
”Jaga perdamaian dan persatuan. Jangan terprovokasi. (Pati Selatan dan Pati Utara) itu hanya penggunaan bahasa. Tidak ada Pati Utara atau Pati Selatan. Itu hanya dikotomi. Semua warga Kabupaten Pati. Jangan mudah terprovokasi,” kata dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











