LINIKATA.COM, PATI – Seorang Pria bersenjata tajam (sajam) tiba-tiba mendatangi posko Masyarakat Pati Bersatu (MPB) di depan Kantor Bupati Pati, Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 14.30. Kehadirannya itu membuat suasana makin memanas. Akibatnya, pria tersebut dikeroyok massa dan bahkan sepeda motor yang dikendarainya hampir dibakar.
Peristiwa ini terjadi usai sejumlah massa pendukung Bupati Pati Sudewo meninggalkan area Pendapa Kabupaten Pati dengan menggunakan beberapa truk. Mereka mengawal Sudewo yang menghadiri Rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Setelah itu, massa Masyarakat Pati Bersatu meninggalkan Alun-Alun Pati tepatnya di depan Gerbang Pendapa Kabupaten Pati. Mereka kemudian mengarak sejumlah pentolan Masyarakat Pati Bersatu yang sebelumnya tertahan di Gedung DPRD Kabupaten Pati.
Baca juga: Rapat Pansus yang Hadirkan Bupati Sudewo Sempat Ricuh, Koordinator MPB Dipukuli
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba seorang pria datang dengan membawa sepeda motor trail. Pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu lantas menantang orang-orang yang ada di posko. Bahkan, dia kemudian mengeluarkan sajam dan mengancam bakal melakukan pembunuhan.
Massa yang tersulut emosinya langsung menyerbu pria tersebut dan mengeroyoknya. Beruntung, aparat kepolisian yang berjaga di dekat posko sigap mengamankan dan membawanya ke dalam Kantor Bupati Pati.
Setelah itu, sepeda motor pria tersebut kemudian jadi sasaran amukan massa. Bahkan, motor tersebut hampir saja dibakar jika tak segera dievakuasi polisi ke dalam Kantor Bupati Pati.
Salah satu anggota Masyarakat Pati Bersatu, Sukoco mengaku kaget dengan peristiwa tersebut.
Baca juga: Usai Rapat Pansus, Massa Pendukung Sudewo dan MPB Nyaris Bentrok
”Ada seorang yang datang ke posko dan membawa sajam. Kemudian diserahkan ke polisi. Seketika menantang mau membunuh. Satu orang. Posisi sadar. Ndak ada yang kenal,“ tutur dia.
Ia pun menduga pria tersebut merupakan pancingan agar massa Masyarakat Pati Bersatu terprovokasi untuk melakukan tindakan onar.
”Masih muda sekitar 25-30-an. Mengancam berkata ’tak pateni’. Dugaan pancingan bisa jadi,” ungkap dia.(LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











