LINIKATA.COM, PATI – Torang Manurung menyatakan mengundurkan diri dari Ketua dan Anggota Dewan Pengawas (Dewas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati, Kamis (4/9/2025). Keputusan itu dia ambil sebagai buntut aksi kekerasan pada dua wartawan saat hendak meminta keterangan alasanya walk out raat pansus di ahri yang sama.
Surat pengunduran diri Torang Manurung itu viral di media sosial pada Kamis (4/9/2025). Surat tersebut ditujukan langsung kepada Bupati Pati dan ditembuskan kepada Ketua DPRD Pati, Sekretaris Daerah, dan Direktur RSUD Soewondo.
Dalam surat itu, Torang menyatakan resmi mengundurkan diri terhitung 4 September 2025. Dalam suratnya dia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama bertugas.
Baca juga: Wartawan Pati Dibanting Oknum Preman saat Liput Ketua Dewas RSUD Soewondo WO dari Pansus
“Bersama surat ini, saya sampaikan bahwa terhitung 4 September 2025 saya mengundurkan diri dari Dewan Pengawas RSUD Soewondo Kabupaten Pati. Saya mohon maaf atas segala kekurangan saya selama bertugas,” tulis Torang.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Torang membenarkan keaslian surat tersebut. Namun, dirinya tak menjelaskan penyebab pengunduran dirinya
“Ya mas,” jawabnya singkat, Jumat (5/9/2025).
Sebelumnya, Manurung juga meminta maaf usai adanya kekerasan pada wartawan yang dibanting seseorang yang diduga preman. Ia mengaku tak bisa mengendalikan situasi saat dirinya keluar dari Sidang Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo, Kamis (4/9/2025). Torang Manurung menjelaskan dirinya hanya didampingi dua orang saat menghadiri Pansus.
“Saya Torang Manurung dengan melihat situasi perkembangan di Kabupaten Pati khususnya terkait kehadiran saya sewaktu pansus di DPRD Kabupaten Pati perlu saya sampaikan sebagai berikut. Bahwa saya di DPRD hanya didampingi oleh dua orang yakni, Pak Bunari yang juga anggota Dewas dan KH Arwani,” ujar dia.
Baca juga: Pelaku Kekerasan pada Wartawan Dilaporkan ke Polresta Pati
Dirinya pun meminta maaf kepada wartawan yang menjadi korban dugaan kekerasan dari seseorang yang diduga preman. Ia mengaku kejadian itu di luar kendalinya.
“Oleh karena itu atas kejadian yang menimpa teman-teman media dengan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena itu di luar kendali saya,” lanjut Torang Manurung.
Dirinya juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pati. Mengingat insiden tersebut membuat gaduh di jagat maya Bumi Mina Tani.
“Saya juga mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat atas segala kegaduhan dalam kepulangan saya di Pansus,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin