LINIKATA.COM, GROBOGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan menyiapkan langkah intervensi pasar menyusul kenaikan harga beras yang terjadi di sejumlah wilayah. Melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), beras sebanyak 20 kilogram per keluarga akan disalurkan pada pekan ketiga Juli 2025.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah (DKPD) Grobogan, Suwarno, menyatakan, kebijakan ini diambil sebagai respons atas kenaikan harga gabah yang cukup signifikan, yang secara langsung berdampak pada harga beras di tingkat konsumen.
“Harga gabah yang tinggi memang memberikan keuntungan bagi petani, namun di sisi lain turut mendorong harga beras naik melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi). Karena itu, kami segera menyalurkan beras SPHP untuk membantu masyarakat,” kata Suwarno, Jumat (18/7/2025).
Baca juga: Petani Grobogan Semringah Harga Gabah Jauh di Atas HPP Pemerintah
Berdasarkan hasil monitoring terbaru oleh tim pengawas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan, harga beras di pasaran mengalami kenaikan cukup mencolok.
Harga beras medium saat ini dijual pada kisaran Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp12.500. Sementara itu, beras premium dibanderol antara Rp14.500 hingga Rp14.900 per kilogram.
Kondisi tersebut diperparah oleh lonjakan harga gabah kering panen (GKP) yang di tingkat petani mencapai Rp7.200 per kilogram, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp6.500 per kilogram.
Adapun harga gabah kering giling (GKG) di penggilingan kini berada pada kisaran Rp8.500-Rp9.000 per kilogram, lebih tinggi dari HET pemerintah yakni Rp8.000-Rp8.200 per kilogram.
Di tengah fluktuasi itu, Suwarno menegaskan bahwa ketersediaan cadangan pangan daerah masih berada dalam kondisi aman.
Baca juga: Tanam Jagung di Grobogan, Kapolri Targetkan 1 Juta Hektare Dukung Swasembada Pangan
Dari alokasi tahun 2025 sebesar 177,8 ton gabah atau 112,014 ton setara beras, tersedia sekitar 75 ton cadangan yang siap digunakan untuk kebutuhan darurat.
“Program SPHP kami jalankan untuk menjamin keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa serapan gabah di Grobogan telah mencapai satu juta ton hingga pertengahan tahun ini. Sehingga, jika sewaktu-waktu dibutuhkan, Pemkab Grobogan siap melakukan pendistribusian untuk diberikan kepada masyarakat. (LK5)
Editor: Ahmad Muhlisin