LINIKATA.COM, PATI – Situs Patiayam wilayah Kabupaten Pati menyimpan potensi penemuan fosil purba yang besar. Namun sayangnya, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati belum menggarapnya dengan serius.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Surya Helmi, mengatakan, selama ini penemuan fosil purba mayoritas berada di Bukit Patiayam wilayah Kudus. Padahal, wilayah Pati punya potensi yang sama besar.
“Pati sebenarnya potensinya sama dengan Kudus. Saya lihat di Kudus sudah ada Museum Purbakala, Itu tergantung kepada pemerintah daerahnya. Perhatian pemerintah daerahnya,” katanya usai meninjau Situs Patiayam di Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Kamis (17/7/2025).
Menurutnya, selama ini Pemkab Pati belum mengeksplor potensi penemuan fosil purba yang ada di daerahnya. Padahal, hewan purba baik di Kudus maupun Pati itu habitatnya sama karena berada di satu wilayah.
“Saya lihat tadi Kadis (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus) sangat bersemangat untuk mengekspos Patiayam. Dia bilang, kami tidak punya sumber daya alam, kami cuma punya sumber daya budaya. Jadi itu yang dimaksimalkan,” beber Helmi.
Baca juga: Fosil Gajah Purba Utuh Diperkirakan Berumur 500.000 Tahun Ditemukan di Situs Patiayam
Petugas Museum Patiayam, Ari Mustakim, menjelaskan, saat ini Museum Patiayam punya koleksi 10 ribu fosil dan mayoritas ditemukan di wilayah Kudus yaitu di Desa Terban, Gondoharum, Klaling, dan Dukuh Kedungmojo, Desa Tanjungrejo. Kemudian sebagian kecil di Pati, yaitu Banyuurip, Wangunrejo, Badegan, Sokobubuk, dan Sokokulon.
“Potensinya hampir sama, harus dikembangkan. Di Pati, Daerah Sudo (Desa Wangunrejo) ini banyak temuan fosil. Kemarin baru ditemukan dua fragmen gading dan kepala banteng di Kawasan Pati. Kemudian ada penemuan alat budaya juga,” beber dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin