LINIKATA.COM, BANYUWANGI – Tim SAR gabungan terus berpacu dengan waktu dalam pencarian 29 korban hilang akibat tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Memasuki hari ketiga pencarian pada Sabtu (5/7/2025), areal pencarian diperluas secara signifikan.
Pencarian kini difokuskan pada titik terakhir kapal sebelum tenggelam (fix datum) dan diperluas ke arah Selatan.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, menjelaskan, perluasan ini dilakukan dari sisi Jembrana (Bali) maupun Ketapang (Banyuwangi), mengikuti arah arus bawah laut yang dominan menuju Selatan.
Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 65 Penumpang dalam Pencarian
“Tim SAR memperluas area pencarian berdasarkan evaluasi menyeluruh. Fokus kami tetap pada titik terakhir kapal tenggelam,” ujar Ribut di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Operasi pencarian dilakukan secara masif melalui jalur laut, darat, dan udara, melibatkan puluhan unsur SAR dan alat utama operasi canggih. Kondisi cuaca di lokasi pencarian dilaporkan berawan tebal dengan potensi hujan ringan, angin bertiup kencang 4–20 knot, gelombang laut mencapai 2 meter, serta jarak pandang sekitar 8 kilometer—menambah tantangan dalam operasi ini.
Unsur utama SAR yang dikerahkan dalam misi penyelamatan ini sangat lengkap, antara lain: RIB 03 Banyuwangi, RIB 01 Jembrana, KRI Tongkol, KN SAR Arjuna, KP Bima 7014, KRI Teluk Ende, KN SAR Permadi, KAL Sambulungan, hingga beberapa helikopter milik TNI dan Polri.
Baca juga: Atasi Banjir Rob, Pemerintah Akan Bangun Hybrid Sea Wall di Demak-Jepara Senilai 1,7 T
Berdasarkan data terbaru dari Posko SAR di Pelabuhan Ketapang, total 30 orang telah berhasil diselamatkan, namun 6 korban ditemukan meninggal dunia, dan 29 orang lainnya masih dalam pencarian.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB di lintasan Ketapang–Gilimanuk. Kapal nahas tersebut tercatat membawa 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 unit kendaraan. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin