LINIKATA.COM, PATI – Para pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Pati disebut terkena efek samping penggantian obat Antiretroviral (ARV). Menurut laporan Rumah Matahari Pati, mereka mengalami mual hingga gatal-gatal.
Koordinator Rumah Matahari Pati, Ari Subekti mengungkapkan, saat ini pihaknya mendampingi 550 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Ia menyebut, hampir semua ODHA tersebut terkena efek samping pergantian obat ARV.
Ari menjelaskan, ada tiga kombinasi obat yang dikonsumsi ODHA. Semula obatnya berjenis Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir (TLD). Namun obat tersebut kini diganti menjadi Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz (TLE).
“Yang menjadi kegelisahan teman-teman itu ada pergantian obat dari TLD menjadi TLE,” ungkapnya, Sabtu (29/6/2025).
Baca juga: Hampir Seribu Warga Pati Terkena HIV/AIDS
Menurutnya, ada bermacam efek samping yang dirasakan ODHA di Kabupaten Pati akibat pergantian satu salah jenis obat itu, dari mulai mual hingga gatal-gatal.
“Pergantian obat ini ternyata untuk teman-teman ini membuat efek samping yang cukup berat. Seperti mual, muntah, pusing, sampai ruam dan gatal,” ucapnya.
Ia menyebut, pergantian obat ini terjadi awal Juni 2025 ini. Pihaknya juga tidak mengetahui alasan pasti adanya pergantian obat tersebut.
“Sebelumnya tidak ada sosialisasi pergantian, kemudian tiba-tiba ketika teman-teman mengambil obat itu diganti. Alasannya stok di pemerintah sedang kosong,” bebernya.
Baca juga: Bupati Pati Alokasikan Rp42,5 Miliar untuk Renovasi RSUD RAA Soewondo
Pihaknya pun mengeluhkan adanya pergantian obat ini. Pasalnya, hal ini berdampak terhadap kondisi kesehatan para ODHA yang mengonsumsi obat baru ini.
“Itu dikeluhkan mereka karena setelah minum obat ini tidak bisa beraktivitas secara normal. Jadi lebih kecapekan, karena pusing itu tidak bisa bekerja dan lain-lain. Meskipun setiap orang tidak sama efek sampingnya, ada cenderung berat sampai kemudian tidak bisa beraktivitas, ada juga ringan masih bisa beraktivitas tetapi tidak bisa seratus persen,” pungkasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin