LINIKATA.COM, PATI – Halaman Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Juwana, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, terlihat begitu cantik dengan adanya pohon natal yang berdiri megah. Lampu kerlap-kerlipnya tampak terus berpendaran menjadikan suasana malam makin semarak.
Di balik kemegahan itu, rupanya ada 1.755 botol air mineral yang dirangkai setinggi delapan meter. Ya, momen Natal ini rupanya bisa jadi pengingat, bahwa bahaya ekologis akibat sampah plastik itu nyata.
Tak hanya kali ini saja, gereja yang berada di Desa Bajomulyo itu sudah tiga kali ini mengkampanyekan pelestarian lingkungan lewat Pohon Natal. Pertama menggunakan limbah bambu, kedua limbah benang dan ketiga limbah botok plastik.
Baca juga: Jaga Bumi, Kemenag Pati Tanam 1.000 Pohon di 21 Kecamatan
Pendeta GITJ Juwana, Ponco Hadi Prasetyo, mengatakan, pohon natal ini dibuat oleh pemuda gereja selama tiga pekan. Proses pengumpulan dilakukan mulai awal November dari para jemaat.
”Pohon natal ini tingginya kurang lebih 8 meter. Jumlah botolnya kurang lebih 1.755-an. Botol ini kami kumpulan dari para jemaat melalui anak muda,” ujar Ponco.
Ia memaparkan, Pohon Natal itu punya filosofi, yaitu seribuan botol plastik yang disusun melingkar dan memanjang ke atas sebagai simbol kesatuan antarjemaat. Kemudian bintang di bagian paling atas sebagai perlambang penerang untuk seluruh umat.
”Botol disusun melingkar hingga memanjang ke atas mempunyai filosofi bahwa jemaat satu dengan yang lainnya saling bergandengan tangan. Bintang di atas bermakna cahaya yang menyinari sekitar dan para jemaat,” tutur dia.
Ponco menjelaskan, pemilihan botol plastik bekas ini merupakan upaya pihak gereja untuk membantu pemerintah mengatasi masalah sampah.
”Kenapa botol plastik, sebagai bentuk kami gereja membantu pemerintah menangani limbah ekologis,” katanya.
Ia mengakui GITJ Juwana menemukan kesulitan dalam mengkreasikan botol plastik ini. Merangkai botol satu dengan yang lain perlu ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Ditambah, pohon natal yang tinggi membuat GITJ Juwana perlu belasan orang untuk membuat berdiri.
”Kesulitan ada, bagaimana merangkai botol kemudian juga mendirikannya. Butuh sebelas orang untuk mendirikan pohon natal ini,” beber dia.
Baca juga: Merawat Tradisi Jujur, Begini Cara SMP Kanisius Kudus Cetak Generasi Antikorupsi
Makanya, dirinya pun bersyukur Pohon Natal tersebut bisa berdiri megah dan menjadi pemanis dalam memeriahkan Hari Natal 2025. Ia pun menaruh harapan Hari Natal bisa mempersatukan umat nasrani.
”Mari kita bergandengan tangan dan menjalin silaturahmi. Suka cita natal selalu ada dalam kehidupan kita bersama,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














