LINIKATA.COM, KUDUS – Forum Komunikasi Disabilitas Kudus (FKDK) memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) dengan menggelar acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama Lestari Moerdijat di Gedung Pertemuan DPRD Kabupaten Kudus, Minggu (7/12/2025).
Ketua FKDK, Rismawan Yulianto, menyampaikan bahwa peringatan tahunan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen penting untuk mengingatkan para pemangku kebijakan (stakeholder) terkait pemenuhan hak penyandang disabilitas di Kota Kretek.
Dalam kegiatan tersebut, Rismawan mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Menurutnya, semangat Bhinneka Tunggal Ika sangat relevan dengan visi inklusivitas.
Baca juga: Lestari Moerdijat Tekankan Penanganan Kekerasan di Kampus Harus Fundamental
“Ibu Lestari menekankan pentingnya mencintai tanah air. Meski fisik kami berbeda, kami memiliki tujuan yang sama, yaitu Indonesia Inklusif. Kami juga merasa selaras karena sama-sama survivor yang berjuang untuk kualitas hidup yang lebih baik,” ujar Rismawan.
Meski apresiasi diberikan atas keterbukaan pemerintah daerah, Rismawan menyoroti satu pekerjaan rumah yang belum tuntas hingga tahun 2025 ini. Ia menyebutkan bahwa Peraturan Daerah (Perda) Disabilitas Nomor 10 Tahun 2021 telah lama disahkan, namun Peraturan Bupati (Perbup) sebagai petunjuk teknis pelaksanaannya belum juga diterbitkan.
“Sejak adanya Perda Disabilitas tahun 2021, kami menunggu Perbup-nya. Harapan kami di tahun ini bisa terbit sebagai kado Hari Disabilitas, namun sampai sekarang draf-nya pun belum ada kejelasan,” tegas Rismawan.
Ia menekankan bahwa tanpa Perbup, implementasi pemenuhan hak disabilitas belum memiliki payung hukum yang kuat.
Di hadapan anggota FKDK, Rismawan juga menyerukan semangat kemandirian dengan slogan “Disabilitas Harus Berdaya”. Ia mendorong rekan-rekan disabilitas untuk terus mengasah keterampilan agar mampu menopang kehidupan ekonomi secara mandiri.
Baca juga: Lestari Moerdijat Sosialisasikan Aturan Baru Anti-Kekerasan di UMKU
“Kami berharap pelibatan teman-teman disabilitas tidak hanya di hilir, tapi sejak dalam perencanaan pembangunan. Mari buktikan bahwa disabilitas mampu berkarya, berdaya, dan setara,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sejumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) dari berbagai sekolah luar biasa untuk memeriahkan dengan tampilkan pentas seni. (LK6)
Editor: Ahmad Muhlisin














