LINIKATA.COM, PATI – Polresta Pati telah memetakan potensi kerawanan saat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menggelar Sidang Paripurna Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket, Jumat (30/10/2025). Salah satu antisipasinya adalah memisahkan massa pro dan kontra Bupati Pati Sudewo.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, menjelaskan, untuk mengamankan jalannya Sidang Paripurna, pihaknya akan menerjunkan 3.379 personel dari Polda Jawa Tengah dan beberapa Polres. Dari surat yang pihaknya terima, massa pro sekitar 700 orang, kemudian kontra sekitar 1.000 sampai 2.000 orang.
“Jadi informasi sementara dari kedua kubu akan menghadirkan massa. Tentunya kita harus siap dengan segala konsekuensinya mengamankan semua aksi ini dengan aman, kondusif, tidak rusuh, dan tidak anarki,” katanya usai memimpin apel gelar pasukan di Mako Brimob Pati, Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Ribuan Aparat Polda dan Polres di Jateng Amankan Paripurna Hak Angket DPRD Pati
Untuk mengantisipasi benturan antara kedua kubu, Polresta Pati akan mengatur lokasi titik kumpul massa di tempat berbeda. Untuk massa pro Sudewo di Utara Gedung DPRD Pati, sedangkan massa MPB di bagian Selatan atau sekitar Alun-Alun Pati.
“Kerawanan tentu saja ada di DPRD, ya. Kemarin kami sudah koordinasi dengan Ketua Dewan, juga sudah koordinasi dengan Setwan terkait langkah-langkah pengamanan,” kata Kapolresta Pati.
Pihaknya lantas berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kondusivitas, sehingga tidak terjadi kericuhan seperti aksi pada 13 Agustus 2025 lalu. Dia meminta masyarakat untuk lebih bijak dan arif dalam melaksanakan penyampaian pendapat di muka umum.
“Jangan sampai terprovokasi, jangan sampai dihasut, jangan sampai terfitnah sehingga rekan-rekan yang melakukan aksi terpancing emosinya, kemudian diarahkan melakukan hal-hal di luar kendali seperti perusakan, pembakaran, penganiayaan, dan sebagainya,” pesan Kapolresta.
Baca juga: Rapat Paripurna Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo Digelar 31 Oktober
Pihaknya juga sudah melakukan patroli ke sejumlah wilayah untuk mengantisipasi kejadian-kejadian sebelum aksi. Ini merupakan upayanya untuk menjadikan Pati kondusif dan tidak terjadi kericuhan.
“Jangan sampai ada kejadian-kejadian yang akan mengganggu keamanan dalam sidang dan sebagainya,” pungkasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














