LINIKATA.COM, BREBES – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membangun sebanyak enam desalinasi air bersih, di sejumlah daerah di pesisir pantai utara. Program bantuan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) 2025
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono menyampaikan, bantuan desalinasi air bersih ini selaras dengan slogan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yakni Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah. Terlebih, desalinasi merupakan implementasi salah satu program prioritas yang diusung Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, yakni desa maju dan berdaya.
“Ada tiga titik bantuan desalinasi air bersih yang bersumber dari APBD, dan tiga lagi dari CSR. Jadi total ada enam titik yang tersebar di Pati, Demak, Pekalongan, dan Brebes,” ujar dia dalam rilisnya, Senin (20/10/2025).
Baca juga: Kesulitan Air Bersih, Warga Brebes Terselamatkan Bantuan Desalinasi Pemprov Jateng
Hanung menambahkan, bantuan tersebut menyasar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di pesisir pantai utara.
“Selain untuk kebutuhan air bersih, program ini juga selaras dengan pengentasan kemiskinan dan stunting. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar program ini terus berlanjut di tahun 2026,” tandasnya.
Salah satu Warga Randusanga Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes, Supriyatin, mengaku senang desanya dapat bantuan desalinasi air bersih. Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, air desalinasi itu juga untuk kebutuhan warungnya.
“Wah, rasanya ada manisnya, lebih enak dibanding air di sini. Jadi, pelanggan lebih suka,” ucapnya.
Baca juga: KAI Beri Bantuan Teknologi Air Bersih untuk Masyarakat Kradenan dan Toroh Grobogan
Sebelum ada bantuan desalinasi, Supriyatin harus mengambil air dari sumur bor yang jaraknya cukup jauh. Di samping itu, air dari sumur bor harus dimasak dulu sebelum dikonsumsi, atau untuk jualan di warungnya. Saat ini, dia hanya mengeluarkan Rp2.500 per galon. Harga itu jauh lebih murah dibanding air isi ulang dengan harga Rp5.000 per galon.
“Kalau air desalinasi ini kan langsung bisa dikonsumsi, kalau dari sumur harus dimasak dulu. Kadang airnya juga asin. Jadi, senang dengan adanya bantuan ini,” jelasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











