LINIKATA.COM, KUDUS – Ratusan santri Pondok Pesantren Al Qaumaniyyah, Desa Kauman, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus menggelar doa bersama untuk korban ambruknya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa/Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (11/10/2025).
Suasana hening dan khidmat menyelimuti kegiatan doa bersama yang dipimpin langsung oleh pengasuh Ponpes Al Qaumaniyyah. Bacaan tahlil dan doa dipanjatkan sebagai bentuk dukungan moral sekaligus harapan agar keluarga korban diberi ketabahan, serta para korban yang masih menjalani perawatan segera diberikan kesembuhan.
Selain doa bersama, para santri juga melaksanakan tradisi pesantren yang disebut ro’an, yaitu kerja bakti membersihkan lingkungan pondok. Seluruh area pondok pesantren, mulai dari halaman, kamar mandi, kamar tidur, hingga tempat mengaji, dibersihkan secara gotong royong. Kegiatan ini juga diikuti oleh unsur pimpinan DPRD Kudus dan perwakilan organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Kudus.
Baca juga: Kemendikdasmen Renovasi 23 Sekolah di Kudus
Wakil Ketua DPRD Kudus, Mukhasiron, mengatakan, tradisi ro’an merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan santri. Tradisi ini menjadi sarana pembinaan kemandirian agar santri siap berperan aktif di masyarakat. Ia juga mengajak pemerintah untuk terus mendukung pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan di pesantren, mengingat banyaknya pondok pesantren di Kabupaten Kudus yang telah berdiri bahkan sebelum kemerdekaan.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat membentuk karakter dan kemandirian santri. Pemerintah harus ikut berperan dalam pengembangan pesantren,” ujar Mukhasiron.
Baca juga: Wabup Kudus Buka Job Fair 2025, Sediakan 1.401 Lowongan Kerja
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Qaumaniyyah, Muhammad Mujib, menyampaikan, menjelang peringatan Hari Santri, kegiatan ini juga sebagai ajakan refleksi dan solidaritas untuk korban musibah Ponpes Al Khoziny. Ia berharap kegiatan di lingkungan pesantren ini tidak dimaknai negatif, melainkan sebagai bentuk kepedulian dan penguatan ukhuwah.
Pondok Pesantren Al Qaumaniyyah Jekulo Kudus sendiri telah berdiri sejak 1918. Dengan bangunan klasik yang menjadi ciri khasnya, pondok salaf ini telah melahirkan banyak tokoh agama di Kudus dan sekitarnya. Selain Al Qaumaniyyah, ratusan pondok pesantren di Kabupaten Kudus terus berkontribusi mencetak kiai dan penghafal Al-Qur’an dari berbagai penjuru tanah air. (LK6)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











