LINIKATA.COM, PATI – Bupati Pati, Sudewo angkat bicara soal kasus kekerasan yang menimpa dua wartawan saat meliput Rapat Pansus Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Kamis (4/5/2025). Peristiwa itu terjadi ketika awak media hendak meminta keterangan Mantan Ketua Dewan Penasihat (Dewas) RSUD RAA Soewondo Pati, Torang Manurung yang menyatakan walk out dari rapat pansus.
Sudewo mengaku sangat menyayangkan adanya kekerasan pada wartawan yang sedang bertugas. Dia berharap kejadian itu tidak terjadi lagi di Bumi Mina Tani.
“Saya sangat menyayangkan itu terjadi, jangan sampai hal yang semacam itu terjadi lagi, gitu ya,” kata Sudewo ditemui usai Salat Jumat di Masjid Agung Baitunnur Pati, Jumat (5/9/2025).
Baca juga: Wartawan Pati Dibanting Oknum Preman saat Liput Ketua Dewas RSUD Soewondo WO dari Pansus
Politisi Partai Gerindra itu lantas meminta semua elemen masyarakat untuk menjaga kondusivitas di Pati. Dia juga menegaskan tidak boleh ada lagi kasus kekerasan pada wartawan.
“Pokoknya semua elemen harus menjaga situasi Kabupaten Pati ini aman dan kondusif. Jangan sampai ada kekerasan sedikit pun,” tegasnya.
Sebelumnya, dua wartawan di Kabupaten mengalami kekerasan berupa penarikan dan pembantingan oleh oknum preman saat hendak meminta keterangan pada Torang Manurung. Kasus itu lantas dilaporkan ke pihak kepolisian pada hari itu juga. Setelah kejadian itu viral, Torang Manurung kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dalam rapat pansus itu, Torang Manurung dimintai keterangan soal pengangkatan Direktur Umum RSUD Pati, Rini Susilowati, pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai, hingga adanya dugaan nepotisme. Namun di tengah rapat, Torang Manurung menyatakan WO. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin