LINIKATA.COM, PATI – Tuntutan Bupati Pati, Sudewo lengser dari jabatannya terus menguat menjelang demontrasi pada 13 Agustus 2015. Tuntutan itu tak hanya diwujudkan dalam setiap orasi di posko penggalangan donasi, bahkan sampai tersebar di berbagai sepanduk di berbagai titik.
Berbagai spanduk itu salah satunya berisi “Pak Presiden Prabowo Pecat Bupati Sudewo atau Jateng Boikot Partai Gerindra” serta “Bupati Pati Sudewo Mundur Secara Kesatria Atau Di Lengserkan Rakyat Secara Paksa”.
Selain itu, adapula banner yang memuat tangkapan layar berita terkait dugaan KPK menyita Rp3 Miliar dari Sudewo.
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Dituntut Lengser, Akademisi: Bisa, tapi Harus Mengundurkan Diri
Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, menyebut, diperkirakan massa aksi yang datang pada unjuk rasa besok bisa mencapai 150 ribu orang.
“Masa terbaru perkiraan 3 kali lipat dari omongan Sudewo, bisa 150 ribuan orang,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Terkait munculnya pesan gelap yang menyatakan aksi batal, Teguh mengaku tak mengetahui.
“Tapi yakin lah jika Masyarakat Pati Bersatu tetap seperti di awal. Tanggal 13 Agustus tetap aksi,” ujar dia.
Teguh juga menegaskan jika dalam aksi pada 13 Agustus 2025 besok, tuntutan mereka agar Sudewo mundur dari jabatannya.
Baca juga: Dituntut Minta Maaf PCNU Pati Soal 5 Hari Sekolah, Sudewo Malah Salahkan Disdikbud
“Sudewo belum pantas menjadi pemimpin Kabupaten Pati,” tegas dia.
Teguh menyebut, terkait narasi boikot Gerindra, dia berharap agar Presiden Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
“Sudewo dari partai Gerindra, Prabowo itu Presiden sekaligus pemilik Gerindra. Harapan kami Prabowo tahu apa yang terjadi sebenarnya bahwa rakyat Pati tidak menginginkan Sudewo untuk memimpin karena sudah mengecewakan rakyat. Sehingga seharusnya Prabowo bisa memilih, yaitu memilih warga Pati atau satu orang, Sudewo,” tegasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin