LINIKATA.COM, PATI – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menerjunkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mendata langsung warga miskin. Data ini akan dijadikan pedoman untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di 35 Kabupaten/Kota.
Untuk mewujudkannya, gubernur lantas mengumpulkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kepala Desa, Bupati dan Wakil Bupati di eks Karesidenan Pati, Komandan Kodim (Dandim) dan Komandan Kepolisian Resor (Kapolres) di Karesidenan Pati, di Pendapa Pati, (4/8/2025).
“Kita kumpulkan semuanya untuk menyamakan persepsi dalam rangka pengentasan kemiskinan di Jateng,” katanya.
Baca juga: Dana Desa Jadi Jaminan Pinjaman Kopdes ke Bank, Menteri Budi: Kan Cuma Jaminan
Luthfi mengatakan, angka kemiskinan di Jateng pada Maret 2025 turun 29,65 ribu orang menjadi 3,367 juta jiwa, atau 9,48 persen. Jumlah itu menurun 0,10 persen dibanding September 2024 yang mencapai 9,58 persen.
Dari data ini, Luthfi langsung membuat tim super yang berisi lintas sektor untuk kerja sama mengurangi kemiskinan. PKH akan mengurusi bantuan sosial (bansos), Dinas Permukiman (Disperkim) menangani Rumah Tak Layak Huni (RTLH), Dinas Kesehatan untuk akses BPJS Kesehatan gratisnya, Dinas Sosial terkait pendidikannya, dan dinas-dinas lain sesuai tupoksinya.
“Kami jadikan satu, kemudian Bhabinkamtibmas dan Babinsa tugasnya untuk melakukan pengawasan, pengecekan, dan evaluasi agar miskin ekstrem di Jateng bisa segera tertangani. Nantinya setiap triwulan akan dievaluasi,” tegasnya.
Menurutnya, Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah punya program masing-masing untuk mendata warga, seperti door to door system, program sambang, dan lain-lain. Ini memudahkan mereka untuk melakukan pengecekan data warga miskin.
Baca juga: Distributor Pupuk Bersubsidi Terancam Kopdes, Menteri Budi: Yang Penting Rakyat Untung
“Mau tidak mau mereka sudah bersatu dengan masyarakat, untuk kita tambahi tugas membantu Pemkab dan Pemdes untuk melakukan final check kemiskinan di wilayahnya masing-masing,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, program pengentasan kemiskinan ini harus terstruktur, terprogram dengan baik agar tepat sasaran dan masyarakat bisa menikmati programnya dan bisa terbebas dari kemiskinan.
“Tanpa ada kolaborasi semacam itu, kita tidak akan bisa bangkit dari kemiskinan karena kerjanya parsial atau sendiri-sendiri,” tuntas Luthfi. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin