LINIKATA.COM, PATI – Menteri Koperasi Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, memastikan Koperasi Desa Merah Putih tidak akan bangkrut karena pasti bisa menghasilkan keuntungan hingga ratusan juta rupiah per tahun. Kepastian ini disampaikan Budi untuk menanggapi kekhawatiran pengurus Kopdes saat berdialog dengan mereka di Pendapa Pati, Kamis (31/7/2025).
Pada sesi dialog itu, Ketua Kopdes Merah Putih Sumbersari, Kecamatan Kayen, Dwi Agus Cahyono, mengkhawatirkan Kopdes yang bisa saja bangkrut jika keuangannya tidak kuat. Jika hal itu terjadi, ia menanyakan siapa yang akan bertanggung jawab.
Dalam tanggapannya, Menteri Budi menyebut Kopdes itu milik warga. Makanya, saat awal beroperasi harus ada proses rembukan, termasuk pendanaan.
Baca juga: Menteri Budi Sebut Kopdes Merah Putih Bisa Terlibat Kelola MBG
“Saya yakin ini bisnis pasti untung. Bayangkan, misalnya (gas) LPG itu bisa selisih Rp2-3 ribu per tabung. Kalau satu desa dapat 8.000 tabung, maka untungnya bisa sampai 24 juta (sebulan), setahun hampir Rp300 juta. Itu baru LPG, belum pupuk, beras, dan bahan pokok lainnya,” bebernya.
Dengan program Kopdes ini, pemerintah ingin menggunakan jalan yang benar dan tepat dalam pemberdayaan masyarakat. Menurutnya jalannya memang sulit, terjal dan penuh tantangan. Namun, pihaknya tetap optimis Kopdes akan sukses dan tidak akan bangkrut.
“Masak (selama) 80 tahun (Indonesia merdeka) mau lihat rakyat susah, terus kasih duit saja? Masak, begitu akan kita teruskan? Lebih baik rakyat dikasih kesempatan, kasih bisnisnya, kasih modalnya,” tegas Budi.
Menurutnya, jika sampai ada Kopdes bangkrut, itu bukan karena bisnisnya, tapi pengelolaannya. Karena Budi meyakini Kopdes pasti untung jika menjual gas LPG, pupuk, beras, dan bahan pokok lain.
“Pasti ada tuyul atau babi ngepetnya itu jika rugi. Gimana mau rugi? Bisnisnya pasti untung kok,” ucapnya dengan bercanda.
Baca juga: Presiden Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih di Klaten
Bupati Pati, Sudewo menambahkan, modal pertama untuk menjalankan Kopdes adalah rasa optimisme. Menurutnya musuh yang paling nyata adalah rasa pesimisme. Jika ini masih masih melekat di koperasi tidak akan jalan
“Hambatan kedua yang akan dihadapi adalah cara berpikir kita. Dengan koperasi ini mindset harus berubah, mental harus berubah. Bahwa mindset harus sebagai pelaku usaha, bukan sebagai pekerja, bukan sebagai karyawan formal,” tegasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin