LINIKATA.COM, BANYUWANGI — Tim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Selasa (8/7/2025).
Deputi Bidang Operasi Pencarian, Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno, menjelaskan, kedua jenazah ditemukan di perairan Selat Tanjung Anjir Sembulungan, Banyuwangi.
“Kedua jenazah ini ditemukan di perairan Selat Tanjung Anjir Sembulungan, Banyuwangi,” kata Eko, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali: 29 Orang Masih Hilang
Jenazah pertama, yang diduga berjenis kelamin laki-laki, ditemukan sekitar pukul 01.24 WIB oleh seorang nelayan setempat. Jenazah tersebut memiliki ciri-ciri mengenakan kaus lengan pendek dan celana pendek berwarna hitam. Proses evakuasi jenazah pertama oleh tim SAR gabungan baru bisa dilakukan sekitar pukul 03.30 WIB karena kondisi gelap dini hari.
Kemudian, jenazah kedua, yang juga diduga berjenis kelamin laki-laki, ditemukan pada pukul 05.30 WIB di perairan yang sama. Jenazah ini juga memakai baju lengan pendek dan celana pendek. Kedua jenazah langsung dievakuasi ke daratan dan dibawa ke RSUD Blambangan untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
Eko menambahkan, tim SAR gabungan akan kembali memfokuskan upaya pencarian di permukaan air di wilayah perairan selatan Selat Bali. Pencarian akan melibatkan sejumlah alat utama (alut) laut dan memperluas area penyisiran SRU (Search and Rescue Unit) laut hingga 25 mil laut.
Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 65 Penumpang dalam Pencarian
Hingga Selasa (8/7/2025), dari total 65 penumpang dan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tercantum dalam manifes, sebanyak 40 orang telah ditemukan. Dari jumlah tersebut, 10 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 30 orang selamat. Sementara itu, 25 orang lainnya masih dalam pencarian.
Namun, jumlah korban diperkirakan lebih dari 65 orang. Hal ini karena data manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diduga tidak valid. Banyak penumpang yang menaiki kapal tersebut tidak tercatat dalam daftar manifes, sebagaimana terungkap melalui laporan dari keluarga korban. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin