LINIKATA.COM, PATI – Kabupaten Pati menyimpan berbagai kesenian tradisional yang masih terus bertahan di tengah gempuran zaman. Salah satunya adalah Gongcik, kesenian pencak silat tradisional yang berbalut dengan tarian di di Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati.
Gongcik berasal dari kata “Gong” yang berupa alat musik gamelan dan “Cik” yang berasal dari kata Pencak-Pencik atau silat Jawa. Kesenian itu telah turun temurun diajarkan di kalangan masyarakat Desa Pasucen. Saat ini hampir mayoritas warga bisa memainkan seni Gongcik.
Salah satu penggiat Gongcik asal Desa Pasucen, Ahmad Fauzi, menyebut, gongcik merupakan perpaduan antara pencak silat dan tari. Menurutnya kesenian itu merupakan warisan dari nenek moyangnya.
Baca juga: Sejarah! Atlet Pati Christo Borong 2 Emas dan 1 Perak di Kejuaraan Karate Asia Tenggara
“Menurut penelitian sudah ada di Pasucen sejak tahun 1835 lalu,” ucapnya.
Awalnya, dia menyebut kesenian itu dibuat untuk membentengi diri saat melawan penjajah. Gerakan tari itu dibuat untuk menyamarkan latihan beladiri yang dilakukan oleh masyarakat.
“Mbah Wiro Padi dulu yang babad alas desa ini. Awalnya ngelatih pencak Jawa Murni. Kemudian di era murid-muridnya kemudian dipadukan dengan balutan tarian untuk mengelabui Belanda,” ucapnya.
Setelah merdeka, Gongcik kemudian menjadi bentuk pertunjukkan kesenian. Sekarang ini digunakan untuk meramaikan acara ritual kebudayaan yang ada di desa.
“Biasanya si Pasucen, Gongcik ditampilkan saat momen Maulud, Suro, sedekah bumi maupun hajatan,” imbuhnya.
Dia berharap nantinya kesenian itu dapat dilestarikan. Terutama dengan semakin banyaknya anak muda yang menekuninya. (LK2)
Editor: Ahmad Muhlisin