LINIKATA.COM, PATI – Polresta Pati mengaku sudah menindaklanjuti laporan warga terkait tambang ilegal di Pegunungan Kendeng di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pernyataan ini disampaikan usai ada demontrasi dari Aliansi Masyarakat Sukolilo Bangkit, Senin (16/6/2025).
Kasi Humas Polresta Pati, AKP Hafid Amin, mengatakan, pihaknya sudah menerbitkan P-21 dalam kasus ini atau pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap. Pihaknya pun masih mendalami kasus ini untuk menetapkan tersangka.
”Kita sudah memeriksa saksi-saksi. Ada 14 saksi yang kita periksa. Pelapor juga sudah kita kirim P 21 terkait perkembangan kasus,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin (16/6/2025).
Baca juga: Warga Sukolilo Demo Tolak Tambang Kendeng di Polresta Pati
Menurutnya, Polresta Pati akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menggandeng Kementerian ESDM, DPMPTS Pati, DLH Pati dan DPUTR Pati untuk lebih menggali informasi.
Sebelumnya, puluhan warga mendatangi Mapolresta Pati untuk mendesak agar tambang-tambang ilegal segera ditutup karena sangat berdampak pada lingkungan. Mereka kecewa karena laporan sejak April lalu belum ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Makanya, mereka meminta APH segera menangani laporan tersebut.
Koordinator Sukolilo Bangkit, Slamet Riyanto, mengatakan, APH seharusnya segera menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, aktivitas pertambangan itu berdampak terhadap masyarakat sekitar.
Seperti longsor yang terjadi di Desa Kedungwinong Sukolilo akibat dampak aktivitas penambangan di desa tersebut. Akibat peristiwa itu terjadi pada 29 Maret 2025 itu, lahan pertanian seluas 3 hektare di sekitarnya lokasi pertambangan terdampak.
Baca juga: Tak Ditemui Kapolresta, Pendemo Tolak Tambang: Ini Sangat Mengecewakan
“Harusnya sudah ada tindak lanjut dari mereka. Ada penegasan hukum dari pihak kepolisian. Ada tambang ilegal, ada korbannya, longsor, tapi tambang yang kita laporkan sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari APH,” bebernya.
Menurutnya, tambang yang resmi maupun yang tidak resmi jelas-jelas merusak. Ini harus jadi perhatian semua masyarakat, karena dampaknya sangat luar biasa.
“Dampaknya luar biasa, tidak hanya pada kami, tapi sampai anak cucu kami nanti,” pungkasnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin