LINIKATA.COM, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati memastikan tidak menggelar pesta tahun baru 2026. Alasannya, saat ini rawan bencana dan menghormati korban bencana di Pulau Sumatra.
Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra mengatakan, Pemkab Pati memilih untuk meniadakan sejumlah kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru, mengingat kondisi daerah yang masih rawan bencana.
”Kalau acara kelihatannya kita tiadakan karena posisinya masih prihatin rawan bencana dan juga lagi prihatin dengan teman-teman kita (di Sumatra) yang ditimpa bencana,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Heboh Penemuan “Harta Karun” di Sungai Wegil Pati
Ia menambahkan, Pemkab Pati telah menyiagakan layanan kesehatan selama 24 jam sepanjang libur Natal dan Tahun Baru. Penyiagaan nakes ini sebagai wujud pelayanan Pemkab Pati kepada masyarakat.
”Untuk pemerintah menyiagakan di dinas kesehatan di puskesmas saat libur Natal dan Tahun baru siaga 24 jam,” tegas Chandra.
Selain itu, antisipasi potensi bencana juga dilakukan berdasarkan laporan dan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
”Risiko bencana dari tanggul-tanggul sudah kita antisipasi. Biasanya tanggul meluap yang menjadi bencana di Kabupaten Pati,” tandas dia.
Diketahui, kebijakan tak menggelar pesta kembang api di momen pergantian tahun ini bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu, Pemkab Pati juga tak menggelar pesta kembang api.
Baca juga: Liburan Asyik Kulineran Sambil Belajar Membatik di Omah Sate Pak Taman Pati
Saat itu, alasannya Pemkab Pati tak mempunyai anggaran untuk pesta kembang api. Meskipun tidak ada pesta kembang api, perayaan tahun baru di Kabupaten Pati pada tahun kemarin tetap digelar di Alun-alun Kembang Joyo Pati.
Perayaan pergantian tahun kemarin digelar tanpa pertunjukan musik. Gantinya, Pemkab Pati menyajikan ketoprak. Seni tradisional itu dipilih sebagai wujud menguri-nguri budaya Jawa. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














