LINIKATA.COM, PATI – Petani bawang merah di Kabupaten Pati resah dengan anjloknya harga bawang merah sejak dua pekan terakhir. Mereka khawatir kondisi ini terus bertahan sampai masa panen raya yang tinggal beberapa pekan lagi.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Kabupaten Pati, Kasnawi, mengungkapkan, harga bawang merah saat ini hanya Rp20 ribu per kilogram atau turun drastis dari sebelumnya sebesar Rp30 ribu. Menurutnya, penurunan harga ini sudah terjadi sekitar 15 hari terakhir.
“Sekarang turun sampai Rp20 ribu. Dari Rp30 ribu jadi Rp20 ribu. Padahal pertengahan Januari 2026 sudah mulai panen,” ujar dia, Kamis (18/12/2025).
Baca juga: Warga Kudus Menjerit, Harga Cabai dan Daging Ayam Meroket Jelang Nataru
Warga Ngurenrejo, Kecamatan Wedarijaksa itu menilai fluktuasi harga bawang merah yang tidak stabil membuat petani kebingungan.
“Dari kemarin petani masih bisa ambil Rp30 ribu, sekarang turun jadi Rp20 ribu sampai Rp21 ribu. Bahkan bawang ukuran kecil bisa hanya Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per kilogram,” jelas dia.
Ia khawatir, saat panen raya nanti harga justru semakin tertekan sehingga petani tidak bisa menikmati hasil jerih payah mereka. Padahal, menurutnya, harga ideal bawang merah di tingkat petani sesuai ketentuan Permendag berada di kisaran Rp25 ribu hingga Rp31 ribu per kilogram.
Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Pati Naik Cukup Tinggi
“Kalau harga di bawah Rp21 ribu, petani jelas merugi. Apalagi petani kecil yang hanya punya satu atau dua petak lahan. Keuntungan seribu-dua ribu rupiah per kilogram jelas tidak cukup untuk biaya hidup dan sekolah anak,” tegasnya.
Makanya, Kasnawi berharap pemerintah segera turun tangan untuk menjaga stabilitas harga bawang merah, khususnya menjelang panen, agar petani kecil tetap dapat bertahan dan terus menanam di musim berikutnya.
“Mudah-mudahan ke depan diperbaiki supaya petani semangat lagi,” tambahnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin














