LINIKATA.COM, KUDUS – Sebanyak 120 lansia dari empat desa di empat kecamatan di Kabupaten Kudus, mengikuti prosesi Wisuda Sekolah Lansia, di Pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (3/12). Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran selama tiga bulan, terhitung sejak awal September hingga minggu terakhir November 2025.
Sekolah Lansia tersebut diinisiasi Pemkab Kudus melalui Dinas Sosial P3AP2KB kabupaten setempat. Penyelenggaraan Sekolah Lansia sendiri di kantor Balai Desa Lau, Kecamatan Dawe, Desa Payaman Kecamatan Mejobo, Desa Jati Wetan Kecamatan Jati, dan Desa Kutuk Kecamatan Undaan. Masing desa terdapat 30 peserta.
Prosesi Wisuda dan penyerahan sertifikat hasil Sekolah Lansia tersebut, turut dihadiri Bupati-Wabup Kudus, Sam’ani Intakoris-Bellinda Birton, jajaran Asisten Setda Kudus, dan Kepala Dinas Sosial, P3AP2KB dan perwakilan dari Pemprov Jateng.
Baca juga: Cerita Sulimah dan Sukini, Dua Lansia yang Semangatnya Tak Pernah Padam untuk Belajar
‘’Sekolah Lansia ini dalam rangka memberikan ruang kepada para orang tua usia lanjut, artinya bukan lanjut sekolahan tapi memberikan interaksi dengan sesama untuk mengasah pengetahuan mereka selama tiga bulan,’’ ungkap Sam’ani.
Soal wisuda, lanjut Sam’ani, sebagai bentuk apresiasi dan memberikan rasa Bahagia serta semangat kepada para peserta Sekolah Lansia. Disisi lain, wisuda menjadi contoh kepada anak dan cucunya, bahwa untuk mengenyam pendidikan tidak mengenal umur.
‘’Semoga dengan sekolah lansia ini, bisa memberikan perubahan-perubahan yang sangat baik. Seperti lebih tekun membaca hingga melek Informasi dan Teknologi (IT),’’ ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus, Putut Winarno mengatakan, maksud dari Sekolah Lansia ini, untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran bagi lansia, sebagai upaya peningkatan kualitas fisi, mental, sosial dan spiritual.
‘’Sedang tujuannya, meningkatkan pengetahuan lansia tentang perilaku hidup sehat, dan menguatkan kemandirian dan produktivitas lansia. Lalu menumbuhkan interaksi sosial dan harmoni dalam keluarga maupun masyarakat. Serta mewujudkan lansia sehat, panjang umur, dan berdaya,’’ paparnya.
Baca juga: Usia Tak Halangi Puluhan Lansia di Juwana Menuntut Ilmu, Kini Sandang Gelar Sarjana
Maka saat sekolah, kata Winarno, diberikan materi soal perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengenalan dan pencegahan penyakit degenerative, senam lansia dan aktivitas fisik, kesehatan mental dan kebahagiaan lansia. Selain itu, penguatan nilai spiritual dan harmoni keluarga, konseling gizi dan pola makan seimbang.
‘’Oleh pemateri juga diberikan materi soal literasi kesehatan dan pemanfaatan layanan Kesehatan dan aktivitas penguatan sosial dan unjuk karya lansia,’’ pungkasnya. (LK9)
Editor: Ahmad Muhlisin














