LINIKATA.COM, PATI – Nelayan Waduk Gunung Rowo, Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati resah dengan keberadaan tumbuhan air jenis mimosa. Tanaman berduri dengan pertumbuhan cepat itu bukan hanya menghambat proses penangkapan ikan, tetapi juga merusak alat tangkap serta mengancam kualitas air waduk.
Sekretaris KUB Mina Gunung Rawa Indah, Toni Widya P, mengatakan, mimosa menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan ekosistem waduk dan mata pencaharian nelayan.
“Mimosa ini sangat mengganggu. Saat nelayan mau mengambil ikan, tanaman ini mempersulit dan bisa merusak alat tangkap. Pembusukan batangnya juga mencemari air dan memengaruhi ekosistem waduk,” ungkapnya saat ditemui, Sabtu (22/11/2025).
Baca juga: 627 Kursi Perangkat Desa di Pati Kosong
Menurut dia, tanaman mimosa sangat sulit dikendalikan. Selama ini, para nelayan hanya bisa melakukan pembersihan kecil-kecilan secara mandiri.
“Musim hujan tumbuh, musim kemarau juga tumbuh. Benihnya menyebar cepat dan sulit dibasmi,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, ada 90 nelayan di sekitar waduk, 50 di antaranya merupakan anggota KUB Mina Gunung Rawa Indah. Untuk menjaga kelestarian waduk, KUB juga telah menetapkan aturan bahwa alat tangkap yang diperbolehkan hanyalah jala tebar. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin













