LINIKATA.COM, KUDUS – Angin kencang yang melanda Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus pada Senin (18/11/2025) sore, menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah atap rumah warga dan fasilitas pendidikan. Kerusakan terparah menimpa SD Islam Nurul Yasin, di mana atap ruang kelas jebol total.
Dari informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Video amatir yang beredar menunjukkan keganasan angin yang menyapu area persawahan, menyebabkan atap kelas terbang dan material berjatuhan. Sekitar 30 siswa di dalam kelas langsung diliputi kepanikan dan tangisan.
Tragisnya, dua anak mengalami luka ringan akibat tertimpa puing-puing material atap. Akibat peristiwa tersebut, para siswa dilaporkan mengalami trauma.
Baca juga:
Seorang saksi mata, Mahmudi, yang juga menjabat sebagai Pengurus Yayasan SD Islam Nurul Yasin, menceritakan detik-detik mencekam itu.
“Gemuruh angin kenceng sekali, tahu-tahunya atapnya lari kabur, anak-anak lari pada nangis. Dua anak itu kena puing-puing potongan plafon,” ungkap Mahmudi, Selasa (18/11/2025).
Sebagai respons cepat, kegiatan belajar mengajar untuk sementara waktu dipindahkan ke gedung lain yang kondisinya aman.
Kapolsek Mejobo, AKP Heri Purwanto, mengonfirmasi bahwa terjangan angin kencang ini berfokus di Desa Mejobo, khususnya rumah-rumah yang berdekatan dengan area persawahan. Meskipun beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang, kerusakan paling parah terjadi di lingkungan sekolah tersebut.
Segera setelah kejadian, aparat kepolisian dan tim relawan bergerak cepat membersihkan lokasi.
Baca juga:
“Kami dari Polsek Mejobo beserta relawan yang ada melaksanakan kerja bakti dengan harapan agar sekolah ini segera dapat digunakan kembali untuk proses belajar mengajar,” jelas AKP Heri Purwanto.
Pihak kepolisian juga mengeluarkan imbauan penting bagi masyarakat. Mengingat potensi cuaca ekstrem, warga diminta untuk tetap waspada dalam beberapa hari ke depan terhadap kemungkinan terjadinya angin kencang yang disertai hujan deras. (LK8)
Editor: Ahmad Muhlisin














