LINIKATA.COM, JEPARA – Untuk mengenalkan seni ukir Jepara sejak dini sekaligus mengalihkan anak-anak dari kecanduan gawai, seorang pengusaha ukir di Kabupaten Jepara, menyulap bengkel ukir miliknya menjadi tempat pelatihan seni ukir bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Setiap Jumat-Sabtu sore, dan Minggu pagi, bengkel ukir milik Sutrisno di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan itu selalu ramai oleh aktivitas anak-anak. Puluhan anak usia 6 hingga 12 tahun ini sibuk memegang pahat dan palu kecil. Mereka belajar mengukir kayu di sela waktu pulang sekolah dan saat libur akhir pekan.
Menariknya, kegiatan ini diikuti tidak hanya oleh anak laki-laki, tetapi juga anak perempuan yang antusias mencoba membuat pola ukiran khas Jepara.
Baca juga: Inovasi Cat Antikorosi Bawa Siswa MA Salafiyah Pati Raih Juara 3 Nipro ITS
Pemilik bengkel sekaligus pengajar ukir, Sutrisno, mengatakan, kegiatan belajar mengukir ini sudah lama ia gagas. Hingga kini, ada sekitar 40 anak yang rutin mengikuti pelatihan di bengkelnya.
Dirinya menjelaskan, tujuan bikin pelatihan ini supaya anak-anak Jepara tahu seni ukir sejak kecil. Selain itu juga untuk mengurangi waktu mereka main gawai, biar lebih bermanfaat. Harapannya nanti bisa lahir penerus pengukir Jepara.
“Saya bikin pelatihan ini biar anak-anak tidak kecanduan main gadget karena mereka punya kegiatan yang positif,“ kata Sutrisno.
Kegiatan ini mendapat perhatian dan apresiasi dari Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, yang berkesempatan melihat langsung proses belajar seni ukir anak-anak di bengkel tersebut, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pelatihan seperti ini penting dilakukan, mengingat generasi muda Jepara kini banyak yang sudah tidak mengenal bahkan tidak tahu motif ukir khas daerahnya.
Baca juga: Lestari Moerdijat Ajak Pengusaha Ukir Jepara Buat Inovasi Produk yang Khas
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena jika kita tidak kita yang melestarikan seni ukir sejak dini, tentu di masa depan kesenian ini akan sepi peminat dan sekaligus melalui kegiatan ini bakat-bakat dari anak dapat diasah sejak dini hingga nanti bisa jadi lahir maestro seni ukir yang hebat“ ungkap dia.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Muhammad Raya, mengaku senang bisa ikut belajar mengukir bersama teman-temannya, meski menurutnya membuat motif ukiran tidaklah mudah.
“Sulit, Pak, pegang palunya pas buat motif bunga,“ jelas dia. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin














