LINIKATA.COM, DEMAK – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak selama beberapa hari terakhir menyebabkan SMA Negeri 1 Karanganyar di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, tergenang banjir. Akibatnya, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu.
Pantauan di lokasi, genangan air menutupi seluruh permukaan halaman sekolah dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter. Selain halaman, air juga masuk ke sejumlah ruang kelas, sehingga kegiatan belajar mengajar harus dipindahkan ke aula sekolah.
Para siswa tampak melepas sepatu dan menyingsingkan celana maupun rok agar tidak basah saat melewati genangan air menuju ruang kelas masing-masing.
Baca juga: Kemacetan Akibat Banjir di Jalur Pantura Demak-Semarang Mulai Terurai
Genangan ini mulai terjadi sejak kamis malam akibat hujan deras yang terjadi sebelumnya. Selain intensitas hujan tinggi, banjir ini juga dipicu oleh saluran irigasi yang menuju ke Sipon Gajah tidak berfungsi maksimal, sehingga air mengendap dan meluap hingga ke area sekolah.
Staf Sarana dan Prasarana sekaligus Satgas Bencana SMA N 1 Karanganyar, Endri Kurniawan, mengatakan, sebagai langkah awal, pihak sekolah menyiapkan pompa untuk mengeluarkan genangan air dari area sekolah. Upaya ini dilakukan agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal secepatnya.
Ke depan, pihak sekolah berencana berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencari solusi jangka panjang.
Baca juga: Jembatan Pelemgede Ambrol, Bupati Sudewo: Kontruksi Sudah Sesuai Spek
“Banjir ini karena curah hujan yang tinggi sehingga aliran sungai yang ke arah Barat meluap dan menggenangi sekolah, sementara ada dua kelas yang kemasukan air sehingga anak-anak dipindahkan ke aula,“ jelasnya.
Salah satu siswa, Deskiya Inka Jinggarani, mengaku terganggu dengan adanya banjir. Dia berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat, salah satunya dengan melakukan normalisasi saluran irigasi.
“Merasa terganggu karena aktivitas belajar mengajar tidak nyaman dan sering jam kosong” kata Siswi Kelas XI itu. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











