LINIKATA.COM, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir yang menggenangi Kota Semarang. Selain mengoptimalkan rumah pompa, mobil pump juga dikerahkan untuk mempercepat surutnya banjir.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas C Penanggungan, mengatakan, kondisi geografis Kota Semarang yang berada di cekungan membuat wilayah itu sangat bergantung pada sistem pompa air. Saat ini pihaknya telah mengerahkan mobil pump ke Rumah Pompa Tenggang dan Sringin, Kota Semarang.
“Akses ke Sringin agak sulit, jadi mobilisasi pompa ke sana masih kami upayakan,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: Kesulitan Air Bersih, Warga Brebes Terselamatkan Bantuan Desalinasi Pemprov Jateng
Menurutnya, di Rumah Pompa Tenggang ada enam mesin pompa. Adapun di Rumah Pompa Sringin, ada lima unit mesin pompa. Dari masing-masing rumah pompa, hanya dua yang aktif. Sisanya sedang dilakukan proses peningkatan kapasitas (upgrading) dari mesin berbahan bakar solar menjadi bahan bakar listrik.
“Andalan utama untuk antisipasi banjir di Semarang adalah pompa. Sebenarnya pompa sudah ada. Untuk sekitar Kaligawe menggunakan pompa di Rumah Pompa Tenggang. Kalau daerah Genuk itu menggunakan pompa Rumah Pompa Sringin,” ujar Bergas.
Menurut Bergas, persoalan mendasar banjir tahunan di Kota Semarang atau wilayah daerah cekungan, yakni terletak pada kapasitas pompa yang belum maksimal. Ia menyebut, proses peningkatan kapasitas mesin oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sedang dilakukan sebagai solusi jangka panjang, agar sistem pompa bisa beroperasi optimal.
“Tujuannya (upgrading) biar saat terjadi sesuatu, enam pompa ini bisa berjalan maksimal. Bisa on (aktif) semuanya. Dengan dilakukan upgrading ini, enam pompa yang ada di Tenggang dan lima pompa di Sringin, bisa aktif semuanya. Jadi tidak tidak ada on off-nya, begitu,” ujarnya.
Selain mempercepat surutnya banjir, pihaknya juga menyiagakan sejumlah dapur umum dan titik pengungsian, meski hingga Rabu malam belum banyak warga yang mengungsi.
“Yang penting, bantuan logistik sudah kami distribusikan sejak tadi malam,” kata Bergas.
Baca juga: Waspada!! Ini Daerah Rawan Bencana di Pati Selama Peralihan Musim
Selain di Semarang, BPBD Jateng juga memantau banjir di Grobogan dan Demak, serta beberapa kejadian tanah longsor akibat hujan lebat di wilayah Jawa Tengah bagian timur.
BPBD Jateng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi masa peralihan musim dari kemarau ke hujan. Tentunya ada akan tanda-tanda alam yang berkaitan dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, dan angin kencang.
“Harapan kami teman-teman di wilayah, khususnya BPD, para relawan, agar bisa menginformasikan informasikan kepada masyarakat untuk selalu waspada,” imbaunya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











