LINIKATA.COM, KUDUS – Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menerjunkan dokter spesialis keliling (Speling) ke 5.479 pesantren. Program ini untuk menjamin kesehatan santri, khususnya mencegah penularan penyakit berisiko tinggi.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, selain untuk memberikan layanan kesehatan dari dokter spesialis, Speling di pesantren juga menjadi bagian untuk tracing sejumlah penyakit seperti tuberkulosis (TBC), penyakit kulit, dan indikasi penyakit lain yang diderita pada santri.
“TBC ini menjadi prioritas pemerintah maka harus dilakukan tracing dan pengobatan sampai tuntas. Kalau ada satu santri yang kena, pesantren itu harus dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Baca juga: Gubernur Luthfi Luncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren
Menurut Ahmad Luthfi, kesehatan santri juga harus diperhatikan karena santri merupakan bagian dari masyarakat produktif dan masa depan bangsa.
“Kalau santri kita sehat, ke depannya akan menjadi anak-anak yang mempunyai daya kreativitas tinggi dan berdaya saing,” ujarnya.
Selain Speling, Pemprov Jateng juga memiliki sejumlah program yang berkaitan dengan santri dan pesantren, yaitu Pesantren Obah dan beasiswa santri dan pengasuh pesantren.
“Tadi malam sudah kita launching. Santri dan pengasuh pesantren yang mempunyai kualifikasi akan mendapatkan beasiswa sekolah di dalam negeri dan luar negeri seperti Mesir, Yaman, dan lainnya,” katanya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











