LINIKATA.COM, KUDUS – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menekankan pentingnya pondok pesantren jadi tempat aman untuk menempuh pendidikan. Mengingat, kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Jateng masih cukup tinggi, termasuk di lembaga pendidikan.
Harapan ini dia sampaikan saat menghadiri Sarasehan Hari Santri 2025 yang mengusung tema “Pesantren Anti Bullying dan Kekerasan: Menuju Pesantren Aman dan Sehat”, di Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin Bendan, Kudus, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, beberapa pesantren di Jawa Tengah telah mendeklarasikan diri sebagai lembaga ramah anak, dan diharapkan Ponpes Roudlotuth Tholibin menjadi salah satunya.
Baca juga: Wagub Taj Yasin Ajak Ponpes Kenalkan Tradisi Santri ke Masyarakat
“Alhamdulillah, beberapa pesantren sudah mendeklarasikan diri, dan Insyaallah setelah kegiatan ini, Ponpes Roudlotuth Tholibin juga akan ikut mendeklarasikan sebagai pesantren ramah anak dan perempuan,” ucapnya.
Yasin menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat kerja sama dengan lembaga keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah untuk mendukung program pesantren ramah anak dan perempuan.
“Kami berhati-hati dalam menjalankan program ini, karena tidak semua pesantren langsung terbuka dengan lembaga luar. Tapi alhamdulillah, melalui dialog dan pendekatan dengan organisasi keagamaan, program ini berjalan dengan baik,” ucapnya
Namun, ia juga mengingatkan masih ada pekerjaan besar untuk memastikan lingkungan pesantren benar-benar aman. Berdasarkan data DP3AP2KB Jawa Tengah, pada tahun 2024 tercatat 1.349 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan, dan hingga Juli 2025 sudah ada 867 kasus.
“Kalau dipresentasikan terhadap jumlah santri di Jawa Tengah, angkanya kecil, sekitar nol koma sekian persen. Tapi sekecil apa pun tetap harus jadi perhatian,” tegasnya.
Ia menilai, pesantren kini berada dalam sorotan publik dan harus mampu membuktikan bahwa lembaga ini bukan tempat kekerasan, tetapi tempat pendidikan karakter dan moral yang kuat.
Baca juga: Santri Ponpes Bustanul Arifin Grobogan Diajari jadi Freelancer
“Kita tidak perlu marah pada pemberitaan atau isu miring tentang pesantren. Tunjukkan dengan tindakan nyata bahwa pesantren justru melahirkan generasi yang disiplin, berakhlak, dan penuh kasih sayang,” kata Gus Yasin.
Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas penunjukan wilayahnya sebagai lokasi puncak acara peringatan Hari Santri 2025 tingkat provinsi.
“Kita berharap Kudus selalu menjadi daerah yang damai, aman, dan tenteram, dengan pesantren-pesantren yang terus melahirkan santri-santri yang tidak hanya pintar ngaji, tetapi juga cerdas secara intelektual. Semoga dari kegiatan ini kita dapat menyerap ilmu yang bermanfaat dan menambah semangat keagamaan di lingkungan pesantren,” ucapnya
Diketahui, kegiatan ini menjadi pembuka rangkaian peringatan Hari Santri tingkat Provinsi Jawa Tengah yang tahun ini dipusatkan di Kabupaten Kudus. Setelah sarasehan, acara dilanjutkan dengan peresmian Pameran Produk Unggulan UMKM di kawasan Simpang Tujuh Kudus. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin
 
			 
                                
 
                                
 
							











