LINIKATA.COM, PATI – Cahaya Basuki alias Yayak Gundul akan mengerahkan 10 ribu massa untuk menggelar demonstrasi pada 10 November 2025. Dalam unjuk rasa itu, meraka akan menuntut pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati.
Kabar rencana demo ini tersebar di media sosial (medsos) sejak beberapa hari yang lalu. Dalam flyer tersebut tertulis kelompok yang mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Pati Sipil berencana menggelar demo pada 10 November 2025.
”Seruan Pati bubarkan DPRD. Drama DPRD layak dipertahankan atau dibubarkan. Bersama Yayak Gundul,” seruan dalam flyer tersebut.
Baca juga: DPRD Pati Segera Gelar Paripurna Hasil Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo
Ketika dikonfirmasi, Yayak Gundul mengakui kabar ini. Pihaknya memang berencana menggelar demo di depan Gedung DPRD Kabupaten Pati pada 10 Oktober 2025 mendatang.
Demo nanti bakal menuntut DPRD Kabupaten Pati dibubarkan. Selain itu, pihaknya juga bakal menyampaikan tuntutan lainnya, tapi tuntutan tersebut masih dalam kajian.
”Korlap dan orator saya. Mungkin banyak teman yang ikut orator. Yang jelas tuntutan masih didiskusikan, bubarkan total atau ada tuntutan lain. Ini masih kita kaji. Makanya surat belum masuk ke Polresta,” tutur Yayak Gundul.
Ia memaparkan, setidaknya demo pembubaran DPRD Kabupaten Pati nanti diikuti sekitar 10 ribu orang. Meskipun demikian, jumlah tersebut belum final.
”Rencana 10 ribu orang tapi masih kita kaji ulang. Yang kita lakukan ini (karena) Pati tertinggal. Daerah lain sudah melakukan aksi DPRD. Pati belum. Selain bubarkan DPRD apakah ada tuntutan lain kita kaji,” ungkap dia.
Baca juga: Pansus DPRD Pati Akan Konsultasi dengan Mahfud MD Soal Pemakzulan Sudewo
Menurutnya, demo pembubaran DPRD Kabupaten Pati ini dipicu jalannya Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati Sudewo yang dinilai terlalu memihak kelompok tertentu. Ia menilai DPRD Kabupaten Pati tidak mewakili seluruh masyarakat Pati.
”Kita menduga anggota DPRD Kabupaten Pati sudah lebih memihak daripada mewakili seluruh suara warga Pati. Mulai Agustus kemarin. Hanya menyuarakan sebagian masyarakat. Sebagian masyarakat tidak didengarkan. Itu alasannya. Maka kita bubarkan DPRD,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahma Muhlisin














