LINIKATA.COM, JEPARA– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus berupaya mencari solusi pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Terbaru, sampah yang selama ini menjadi biang masalah akan diolah menjadi energi terbarukan.
Ihwal pengelolaan sampah berkelanjutan ini mengemuka seiring pertemuan antara Bupati Jepara Witiarso Utomo dengan investor pengelolaan sampah asal China, Zheneng Jinjiang Enviroment di ruang kerja Bupati, Senin (1/9/2025).
Bupati menuturkan, mulai tahun depan Pemkab Jepara akan menerapkan kebijakan baru untuk menekan jumlah residu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Baca juga: Atasi Banjir Rob, Pemerintah Akan Bangun Hybrid Sea Wall di Demak-Jepara Senilai 1,7 T
Residu di TPA yang selama ini hanya menjadi timbunan sampah akan diturunkan dengan signifikan.
Lebih lanjut, Witiarso menjelaskan bahwa teknologi yang ditawarkan investor asal China itu berfokus pada pengolahan sampah residu yang selama ini dianggap tidak memiliki nilai ekonomis.
“Investor tadi menyampaikan, sampah residu itu bisa diubah sehingga tidak hanya jadi timbunan, tapi bisa menghasilkan energi,” ungkapnya.
“Proses ini juga untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga agar bisa mendapatkan tambahan dari hasil sampah yang dikumpulkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Aris Setiawan, menambahkan selama ini sampah di Jepara hanya ditampung dan ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tanpa nilai tambah. Dengan hadirnya investor, bupati berupaya agar ada transformasi besar dalam sistem pengelolaan sampah di Jepara.
Baca juga: Amartha Beri Layanan Periksa Kesehatan Mata dan Bagikan Kacamata Gratis
Rencananya, sampah yang terkumpul akan diolah menjadi energi terbarukan dengan target 100 persen pemanfaatan. Sampah bernilai ekonomis seperti plastik atau logam tetap akan dikelola masyarakat agar memberikan keuntungan langsung, sedangkan sampah residu akan diolah menjadi energi.
“Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mengurangi beban TPA, tetapi juga membuka peluang baru bagi pemberdayaan masyarakat dan mendukung target Jepara menuju kabupaten yang lebih ramah lingkungan,” tandasnya. (LK4)
Editor: Ahmad Muhlisin