LINIKATA.COM, PATI – Selain membatalkan 15 proyek insfratruktur, Pemerintah Kabupaten Pati ternyata juga urung merenovasi Masjid Agung Baitunnur Pati. Namun, penyebabnya belum disampaikan ke publik.
Ini tentu berbeda dengan 15 proyek yang gagal dilaksanakan sebagai imbas Bupati Pati Sudewo membatalkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pati, Riyoso mengamini adanya pembatalan tersebut. Hanya saja, dia enggan berbicara banyak terkait hal itu.
Baca juga: Bupati Sudewo Batalkan Kenaikan PBB-P2, Belasan Proyek di Pati Gagal Dikerjakan
“Iya, batal,” ungkap dia saat ditemui awak media di Kantor Bupati Pati, Rabu (27/8/2025).
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya pada DPUTR Kabupaten Pati, Arief Wahyudi juga mengakui adanya pembatalan renovasi tersebut. Ia menyebut pembatalan itu dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“TAPD itu yang membatalkan. Jangan tanya ke saya masalah alasannya nggih,” sebutnya saat dihubungi awak media lewat sambungan telepon di hari yang sama.
Seperti diketahui, Masjid Agung Pati sempat direncanakan oleh Bupati Pati Sudewo akan kembali direnovasi pada tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Pemkab Pati menyebut anggarannya mencapai Rp12 miliar.
Ada sejumlah rencana perbaikan dan renovasi yang akan dilakukan, mulai renovasi kubah masjid, kubah menara serta penataan di bagian dalam masjid.
Selain itu, ada pembuatan taman di sejumlah titik. Kemudian masjid tersebut akan dibuat dengan konsep ramah disabilitas. Seperti penyediaan toilet dan kamar mandi bagi penyandang disabilitas serta dibuatkan akses jalan masuk untuk disabilitas agar bisa melaksanakan ibadah.
Dalam renovasi dikabarkan nantinya akan ada ruang laktasi untuk ibu menyusui. Serta penambahan toilet dan kamar mandi baru baik untuk pria dan wanita.
Baca juga: Masjid Baitunnur Pati Akan Ditutup 4 Bulan Saat Renovasi Mulai Agustus
Hanya saja rencana renovasi itu sempat menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Tak sedikit yang menyoroti lantaran masjid yang ada di alun-alun itu belum lama diperbaiki.
Belum lagi anggaran yang terlalu besar di tengah kondisi efisiensi yang tengah dilakukan serta polemik kenaikan PBB P2. Banyak warga yang menyebut anggaran tersebut dapat digunakan untuk pekerjaan lain yang lebih penting. (LK1)
Editor: Ahmad MuhlisinÂ














