LINIKATA.COM Pati – Dua eks tenaga harian lepas (THL) RSUD RAA Soewondo menangis di hadapan Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Bupati Pati Sudewo di Gedung DPRD Pati, Kamis (14/8/2025). Dalam agenda itu, Pansus menghadirkan lima mantan pegawai yaitu Haning Dyah Harlina, Agus Triyono, Muhammad Suaib, Siswanto, dan Siti Masruhah.
Tangis itu pecah saat Haning dan Masruhah menyampaikan kejanggalan hasil tes seleksi karyawan tetap RSUD RAA Soewondo yang hasilnya memberhentikan 220 pegawai.
Awalnya, masing-masing eks THL RSUD RAA Soewondo memberikan keterangan kejanggalan pengurangan THL dengan alasan efisiensi anggaran. Pengurangan THL ini dengan cara melakukan tes ulang ratusan THL RSUD RAA Soewondo, meskipun mereka sudah puluhan tahun bekerja di sana.
Baca juga: Eks Pegawai RSUD RAA Soewondo Ngaku Diintimidasi, Dipecat dari Tempat Kerja Barunya
Suasana pecah saat Haning Dyah Harlina memberikannya keterangan. Dengan linangan air mata, Haning menceritakan dirinya dan suaminya tak lolos tes rekrutmen THL RSUD RAA Soewondo. Padahal Haning sudah bekerja selama 10 tahun.
”Dua-duanya suami istri diberhentikan. Kita berharap bisa kembali ke RSUD Soewondo,” ujar Haning sambil menyeka air mata.
Saat Siti Masruhah menimpali, tangis keduanya makin pecah. Ia merasa tersakiti dengan kebijakan Bupati Pati Sudewo yang melakukan rekrutmen ulang yang dinilai tanpa transparansi.
”Saya sendiri kalau ingin bekerja selain di RSUD Soewondo sudah tidak bisa. Usai saya sendiri sudah 45. Saya sudah tidak bisa (diterima) kerja lagi,” imbuh wanita yang akrab disapa Ruha ini.
Dirinya mempertanyakan hasil tes rekrutmen ulang THL RSUD RAA Soewondo. Pasalnya, nilai para peserta tes tak diungkapkan saat pengumuman.
”Kinerja saya di RSUD Soewondo juga tidak jelek-jelek amat, bapak. Saya mohon jangan seperti itu memerlukan kami,” kata Ruha.
Baca juga: Pansus DPRD Pati Sebut Sudewo Berpotensi Dimakzulkan, Ini Syaratnya
Ia mengaku masuk RSUD RAA Soewondo sejak 2005 lalu. Saat itu, ia dites MUI lantaran formasi yang dibutuhkan saat itu rohaniwan. Ia pun lolos tanpa uang sogokan. Ini juga membantah isu yang beredar bahwa THL yang masuk sebelumnya dengan uang sogokan.
”Aspirasi sudah saya sampaikan semua. Saya korban direkrut sekarang. Saya jelas nggonduk (sakit hati). Saya tidak mau mengotori. Dari awal itu saya masuk dengan tes. Saya tak mau mengotori dengan uang itu (haram). Dari awal dengan uang halal,” tandas dia. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin