LINIKATA.COM, PATI – Puncak Festival Kali Juwana ke-6 dimeriahkan dengan lomba dayung di Desa Kedungpancing, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Minggu (10/8/2025). Lomba ini jadi ajang pembibitan atlet dayung yang selama ini banyak bermunculan di desa tersebut.
Ketua Panitia, Bibit Sugiyo, mengungkapkan, lomba dayung ini diikuti belasan tim untuk merebutkan juara 1, 2, 3, dan harapan. Mereka berasal dari sejumlah desa, utamanya yang berada di sepanjang sungai Silugonggo.
“Timnya ada 18 tim terdiri 2 orang. Mereka perwakilan dari desa-desa sekitar, yakni Desa Mintobasuki, Bumirejo, pokoknya ini se Kabupaten Pati,” ujarnya.
Baca juga: Festival Kali Juwana Jadi Momentum Lestarikan Ekosistem Sungai
Ia berharap, lomba ini dapat melahirkan bibit atlet dalam cabang olahraga dayung. Mengingat, selama ini Kedungpancing menjadi gudangnya atlet dayung.
“Kita menampilkan atlet Pati dan untuk pencarian bibit atlet baru. Jadi masyarakat bisa melihat ini keunggulan Kedungpancing dalam rangka festival sungai Silugonggo,” tuturnya.
Sementara itu, Juru bicara Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan), Ari Subekti, mengungkapkan, pihaknya telah menggelar sejumlah kegiatan dalam rangkaian Festival Kali Juwana ke 6 ini.
Pembukaan festival berlangsung di Wisata Susur Sungai Silugonggo Bestari Desa Sugiharjo Pati dan dilanjutkan Silugonggo Night Festival.
Ada sejumlah kegiatan dalam Silugonggo Night Festival yang berlangsung di bantaran sungai Silugonggo di Desa Kedungpancing sejak 7-10 Agustus 2025 itu, mulai dari saresehan, lomba mewarnai, pameran seni rupa, workshop cukil, stan UMKM hingga lomba dayung.
“Ini bagian dari festival Kali Juwana. Jadi rangkaian itu dimulai 27 Juli kemarin pada hari sungai nasional. Kemudian dilanjutkan Silugonggo night festival di Desa Kedungpancing ini,” terangnya.
Ari menegaskan, Festival Kali Juwana ini bertemakan “Reka Malih: Restorasi Sungai, Merawat Peradaban”. Tema itu sebagai ajakan untuk merekayasa ulang tata sungai dan peradaban yang lebih berkelanjutan.
“Rangkaian festival kali ini sesuai tema Reka Malih Lepen. Artinya kami berharap ada restorasi sungai yang akan mengangkat lagi fungsi sungai seperti yang sebenarnya,” tegasnya.
Pihaknya berharap kelestarian sungai Silugonggo terus dijaga. Baik itu masyarakat yang berada di bantaran sungai maupun pihak pemerintah.
Baca juga: Lupakan Ponsel, Anak-Anak di Juwana Isi Liburan dengan Main Layangan Naga
“Kami berharap setiap proyek yang dikerjakan itu melibatkan partisipasi masyarakat sehingga benar-benar bisa dimanfaatkan. Kami melihat seperti Bendung karet, manfaatnya ada, tapi yang dirugikan, khususnya masyarakat yang berprofesi nelayan banyak sekali,” ucapnya.
Kegiatan penutup Festival Kali Juwana ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, M Ali Wafa. Dalam kesempatan itu ia berharap Sungai Silugonggo ini bisa terus dilestarikan.
“Kita nanti berdiskusi dengan pihak desa untuk bisa mengembangkan potensi yang ada. Termasuk tanaman enceng gondok yang ada di aliran sungai Silugonggo ini,” ujarnya. (LK1)
Editor: Ahmad Muhlisin